Telset.id, Jakarta – Kongres telah meminta kepada CEO Facebook, Mark Zuckerberg, untuk hadir di hadapan Komite Kehakiman Senat guna memberi kesaksian tentang penyalahgunaan data 50 juta pengguna guna kampanye Donald Trump pada Pilpres Amerika Serikat.
Selain Zuckerberg, CEO Google, Sundar Pichai, dan CEO Twitter, Jack Dorsey, juga diminta oleh Kongres untuk menghadiri rapat tertutup tersebut. Keterangan mereka sangat dibutuhkan oleh Komite Kehakiman Senat untuk mengungkap skandal Cambridge Analityca yang menghebohkan itu.
Dikutip dari Engadget, CNN mengatakan bahwa sumber internal Facebook memastikan Zuckerberg telah menyatakan bersedia untuk tampil di tengah Kongres. Namun, Zuckerberg menolak memenuhi undangan Komite Media dan Olahraga Budaya Digital Inggris.
Sumber tersebut mengimbuhkan, Zuckerberg dan Facebook sekarang sedang mengatur strategi untuk menghadapi “penghakiman” Kongres pada 10 April 2018 mendatang. Pekan lalu, Zuckerberg diminta pula bersaksi di depan Komite Energi dan Perdagangan Rumah.
Zuckerberg dan Facebook tengah berada di kumparan masalah pascapengungkapan skandal Cambridge Analytica. Facebook dinilai oleh banyak pihak sembrono menyerahkan data 50 juta pengguna kepada perusahaan data politik.
Setelah kasus itu menjadi bola panas, Zuckerberg seketika tak menampakkan batang hidung. Ia menghilang bak ditelan bumi. Namun, tak lama kemudian, ia tiba-tiba memberi pernyataan berupa permohonan maaf via iklan di surat kabar.
Baca juga: Data 50 Juta Pengguna Facebook untuk Menangkan Trump
Sumber CNN mengatakan bahwa karena Zuckerberg telah bersedia untuk tampil di hadapan Kongres, Pichai dan Dorsey mungkin merasa tertekan dan bukan tidak mungkin juga bakal memenuhi undangan. Sayang, kabar lebih lanjut tentang hal itu belum bisa terkonfirmasi. [SN/HBS]