JAKARTA – Bill Gates menjadi editor tamu di The Verge sepanjang Februari. Bill Gates berbagi visi mengenai bagaimana teknologi mengubah hidup kaum miskin di 2030. Menurutnya, salah satu revolusi teknologi yang akan mengubah hidup kaum miskin adalah mobile banking.
Bill Gates dalam padangannya mencontohkan bagaimana desa Sori di Lake victoria, Kenya, bertransformasi melalui mobile banking setelah pemerintah Kenya memperkenalkan M-PESA.
Berdasarkan studi SIT Graduate Institute di 2012, warga Sori rata-rata menyimpan uang di rumahnya, sayangnya para suami sering menggunakan uang tabungan tersebut untuk hal yang lain. Para wanita enggan ke bank yang jauh jaraknya.
Di 2007, pemerintah Kenya memperkenalkan M-PESA yang membuat para warganya dapat menyimpan dan mentransfer uang melalui ponsel. Dana bisa ditransfer melalui SMS. Agen M-PESA tersebar di seluruh negeri dan membuat mereka dengan mudah mengganti uang cash dengan deposit di ponsel. Dengan demikian, uang mereka aman dari kriminal dan pembelian yang tidak berharga lain.
M-PESA juga merevolusi cara wanita Kenya bekerja. Dulu, para wanita bekerja untuk uang cash. Misal mereka menjual ikan, mereka harus melakukan perjalanan panjang dengan bus untuk sampai ke pasar. Hal itu melelahkan dan butuh ongkos besar.
Dengan M-PESA, hanya ikan yang dikirim dengan bis dan mereka menerima pembayaran secara remote. Dengan cara ini, para wanita bisa melakukan investasi lain untuk kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak mereka.
Bill Gates menilai digital banking seperti skema M-PESA ini merupakan teknologi yang merevolusi hidup kaum miskin. “Dalam 15 tahun mendatang, digital banking akan memberikan kaum miskin kontrol di aset mereka dan membantu mereka mentransformasi hidupnya,” kata dia.
Dia melanjutkan, “Pada 2030, sebanyak 2 miliar orang yang tidak punya akun bank saat ini akan menyimpan uangnya dan melakukan pembayaran dengan ponsel mereka. Dengan ini, para provider akan menawarkan seluruh layanan finansial, bahkan hingga tabungan dan asuransi,” tambah dia. (AI/MS)
