Telset.id, Jakarta – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, membahas mengenai kemungkinan risiko keamanan yang ditimbulkan oleh Huawei, yang notabene merupakan perusahaan teknologi kelas kakap asal China.
Dikutip Telset.id dari Reuters, Jumat (29/11/2019), Macron mengatakan pada Kamis (28/11) waktu setempat bahwa Prancis tak ingin menstigmatisasi operator telekomunikasi tertentu atau negara tertentu.
Macron menyampaikan pernyataan tersebut saat melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg. Dengan kata lain, Macron tak akan meniru sikap AS dalam memperlakukan Huawei dan China.
{Baca juga: iPhone akan “Haram” di Rusia Tahun Depan, Kenapa?}
Menteri Ekonomi Junior Prancis, Agnes Pannier-Runacher, mengatakan bahwa Prancis tidak akan mengikuti AS dan mengecualikan Huawei dari jaringan 5G. Ia berujar, Prancis tak terlalu khawatir soal risiko keamanan dengan produk Huawei.
Polemik AS dan Huawei memang kian memperkeruh situasi perang dagang antara AS dan China. Negeri Paman Sam itu melarang perusahaan-perusahaan domestik membeli apapun dari Huawei karena berpotensi mengancam keamanan nasional.
Beberapa hari lalu, kelompok bipartisan yang terdiri 15 senator bahkan mendesak Departemen Perdagangan untuk menangguhkan penerbitan izin dispensasi Huawei . Alasannya satu, yakni keamanan nasional AS.
{Baca juga: Bukan Google, Huawei Diizinkan Berbisnis Lagi dengan Microsoft}
Mereka mengatakan, penerbitan dispensasi bagi Huawei akan mengancam keamanan nasional AS. Kelompok bipartisan menyampaikan permintaan tersebut lewat sepucuk surat pada Kamis (21/11/2019) waktu setempat.
Surat penolakan dispensasi untuk Huawei ditujukan langsung kepada Presiden Donald Trump. Para senator mengatakan bahwa pemerintah AS harus menghentikan penerbitan izin sampai ada laporan jelas kepada kongres. (SN/FHP)
Sumber: Reuters
