JAKARTA – Sebelumnya The Intercept melaporkan bahwa Amerika dan Inggris meretas-pabrikan kartu SIM. Menanggapi hal tersebut, pabrikan kartu SIM global, Gemalto menegaskan produknya aman dari aktivitas peretasan badan intelijen Amerika Serikat dan Inggris.
Perusahaan yang memproduksi 2 miliar kartu SIM per tahun, dan menjadi penyuplai kartu SIM untuk empat perusahaan telekomunikasi AS, menegaskan hasil investigsi internal mereka yang menyebutkan mereka aman dari peretasan.
Seperti dikutip dari The Verge, Selasa (24/2/2015), Gemalto menyatakan bahwa produk kartu SIM buatannya yang juga digunakan untuk kartu perbankan, paspor dan produk platfom lain, dipastikan aman dari penyadapan.
Pernyataan Gemalto menyanggah laporan kontraktor intelijen AS Edward Snowden di The Intercept minggu lalu yang menyatakan bahwa dari dokumen yang bocor ke publik, terungkap bahwa intelijen AS dan Inggris (NSA dan GCHQ) memiliki operasi mencuri enkripsi untuk proteksi komunikasi ponsel di dunia.
Sebelumnya, laporan The Intercept juga menyebutkan bahwa produk Gemalto lain selain SIM card yakni smart chip untuk kartu bank dan paspor, juga tidak aman. Tapi, Gemalto kembali menegaskan bahwa produk tersebut aman.[AI/HBS]
