Telset.id, Jakarta – Ide menggunakan lift ke Bulan untuk melakukan perjalanan dari Bumi ke luar angkasa telah muncul sejak beberapa waktu lalu. Konsep awal kali pertama diusulkan pada 1959 oleh insinyur Rusia, Yuri Artsutanov.
Sekarang, gagasan tak masuk akal tersebut segera menjadi kenyataan. Idenya relatif sederhana. Kabel direntangkan dari penyeimbang satelit di atas orbit geosinkron. Kabel melekat di stasiun jangkar dan mengambang di ekuator.
{Baca juga: Wow! Jepang akan Bangun Lift ke Luar Angkasa}
Kabel dapat berdiri sendiri dengan kekuatan sentrifugal, memungkinkan mobil untuk berjalan secara langsung dari Bumi ke stasiun ruang angkasa. NASA dan agensi antariksa di Jepang dan China telah menggarapnya selama bertahun-tahun.
Obayashi Corporation berjanji untuk menjalankan elevator versinya pada 2050, menelan biaya USD 90 miliar. Baru-baru ini, ada penelitian oleh Zephyr Penoyre dari University of Cambridge dan Emily Sandford di Columbia University .
Mereka mengambil pendekatan berbeda dari NASA dan agensi antariksa lainnya. Kabel yang diusulkan dalam penelitian itu berjalan dari Bulan ke bawah menuju Bumi. Kabel tergantung di orbit geosinkron, 22.236 mil di atas permukaan.
Mereka akan menempatkan kabel lift keluar dari zona bahaya orbit yang lebih rendah sehingga terhindar dari ancaman satelit atau puing-puing luar angkasa. Tali tipis pensil akan dibuat dari polimer karbon dan digantung di Bulan.
“Sepertinya mereka telah menemukan lift ruang Bulan. Senang memiliki seseorang yang tidak terkait dengan bidang kami melakukan perhitungan, mencari tahu, dan merealisasikan sesuatu,” ujar Michael Laine, pendiri LiftPort Group.
{Baca juga: Jepang akan Kirim Robot Astronot ke Bulan}
Dari 2001 hingga 2003, Laine bekerja di tim peneliti Institute for Advanced Concepts NASA untuk konsep lift Bumi, yang lebih tradisional dari lift ruang angkasa. “Secara matematis, model konsep elevator Bumi sangat bagus,” tambah Laine. [SN/HBS]
Sumber: NY Post
