Telset.id, Jakarta – Pencurian informasi kartu kredit sering dilakukan oleh orang dalam alias pegawai sendiri. Aksi ini semakin meresahkan karena jumlahnya meningkat. Kasus terbaru dilakukan seorang pegawai toko di Jepang yang mencuri informasi kartu kredit milik pelanggannya.
Tampaknya, perusahaan besar sedang mengalami masalah keamanan di semua tempat. Hal tersebut membuat pengguna merasa resah dan gelisah ketika akan menggunakan kartu kredit secara online.
{Baca juga: Tinggalkan Kartu Kredit, Bayar di Amazon Cukup “Pindai Telapak Tangan”}
Di Jepang, seorang pegawai toko mencuri informasi kartu kredit milik orang lain. Cara yang ia lakukan konvensional. Ia melihat dan menghafalkan secara detail 16 digit nomor kartu kredit milik lebih dari 1.300 pelanggan.
Menurut CNET, pegawai berusia 34 tahun itu bekerja di sebuah mal di Kota Koto, dekat Tokyo. Polisi menuduhnya menghafalkan 16 digit nomor, kode keamanan, dan tanggal kedaluwarsa kartu kredit milik para pelanggan.
Dikutip Telset.id, Senin (9/9/2019), ia menghafalnya selama periode waktu penyelesaian transaksi pembelian. Setelah menangkap pelaku, polisi menemukan sebuah buku catatan berisi rincian kartu kredit milik 1.300 korban.
Memiliki kemampuan menghafal tingkat Sherlock Holmes, pelaku menggunakan informasi kartu kredit curian untuk membeli dua tas senilai USD 2.500 atau sekitar Rp 35 juta dengan alamat pengiriman rumahnya.
Pembajakan kartu kredit memang kerap terjadi di berbagai negara. Baru-baru ini, MoviePass meninggalkan rincian kartu kredit pengguna rentan setelah gagal melindungi password alias kata sandi database.
{Baca juga: Awas! Hacker Bisa Bobol Kartu Kredit Pakai Akun Apple ID}
Dua perusahaan jasa pembayaran digital asal China, Alipay dan WeChat Pay, mengimbau kepada pengguna agar berhati-hati. Sebab, pencuri kini menggunakan akun Apple ID milik orang lain untuk melakukan pembelian. [SN/HBS]
Sumber: CNET