Bahas Dampak AI, Kanada akan Gelar Konferensi Internasional

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Perkembangan Artificial Intelligence (AI) yang semakin pesat tanpa diikuti regulasi yang mengaturnya telah menimbulkan kekhawatiran sejumlah negara. Untuk itu, Kanada berencana ingin menggelar konferensi internasional untuk membahas dampak dari teknologi tersebut.

Dilansir Telset.id dari Engadget, Sabtu (08/12/2018), Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengumumkan rencana untuk menggelar The International Panel on Artificial Intelligence (IPAI).

Dalam konferensi IPAI tersebut nantinya akan membahas mengenai adopsi teknologi AI yang lebih bertanggungjawab.

Acara ini berfokus pada perkembangan AI yang berpusat pada manusia dan didasarkan pada Hak Asasi Manusia (HAM), inklusi, keberagaman, inovasi dan pertumbuhan ekonomi.

Masih belum jelas negara mana yang akan berpartisipasi, tetapi Mounir Mahjoubi, Menteri Luar Negeri Perancis untuk urusan digital, mengatakan akan mencakup negara-negara G7 dan Uni Eropa.

Bukan hanya politisi yang bergabung dalam percakapan. Perancis dan Kanada berencana akan melibatkan komunitas ilmiah, serta para pakar industri dan masyarakat sipil.

Diskusi tersebut akan melihat seberapa besar teknologi AI dampaknya bagi kemanusiaan. Ada beberapa topik pertanyaan yang akan dibahas, seperti bagaimana kita membangun AI yang mempertimbangkan hak asasi manusia dan kepentingan publik.

Kemudian juga akan membahas topik apa artinya peningkatan AI dan otomatisasi bagi pekerja manusia, dan bagaimana kita mengembangkan AI yang bisa kita percayai?

{Baca juga: Kembangkan Senjata AI, Universitas Tiongkok Rekrut Remaja}

Menurut keterangan resmi dari Pemerintah Kanada beberapa topik tersebut bisa dipertimbangkan oleh panel. Jika terwujud Jika ada panel tersebut dapat membantu untuk menormalkan diskusi seputar kecerdasan buatan.

Dengan memiliki lebih banyak negara yang berpikir keras tentang pertimbangan etika AI, ada peluang yang lebih baik bagi kita untuk benar-benar dapat mendahului masalah potensial. Teknologi AI memang sudah banyak diterapkan oleh perusahaan teknologi.

Baru-baru ini Huawei membantu anak-anak penderita tunarungu membaca dengan memakai teknologi AI (artificial intelligence) atau kecerdasan buatan.

{Baca juga: Huawei Bantu Anak Tunarungu Membaca Pakai Teknologi AI}

Teknologi tersebut terdapat dalam aplikasi StorySign khusus untuk pengguna Android. Aplikasi pintar ini dibuat berdasarkan kesulitan anak-anak penderita disabilitas itu untuk membaca.

Walaupun sudah ada Bahasa Tanda untuk tunarungu, tetapi seringkali orang tua dan guru dari anak penderita tunarungu kurang begitu memahami maksudnya. Kendala itulah yang seringkali membuat anak-anak penderita tunarungu menjadi sulit untuk mengerti apa maksud tulisan yang mereka baca.[NM/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI