Telset.id, Jakarta – Meskipun Google Play Store sudah lebih baik menangani aplikasi yang terjangkiti malware, namun tetap saja ada aplikasi berbahaya yang berhasil lolos. Bahkan, menurut laporan perusahaan keamanan cyber TrendLabs, saat ini ada lebih dari 400 aplikasi berbahaya di toko aplikasi Android paling populer sejagat itu.
Dalam penelitiannya, TrendLabs hanya mencari aplikasi yang sangat spesifik terinfeksi dengan sesuatu yang mereka sebut sebagai dresscode malware. Seperti namanya, ini adalah aplikasi yang nampaknya tidak berbahaya, yang dapat menyembunyikan kode malware atau menyembunyikan kode yang mengunduh kode malware.
Setelah diinstal, aplikasi ini mampu memata-matai kegiatan Anda dan mengirimkan data dari jaringan dilindungi. TrendLabs secara khusus menunjuk aplikasi berbahaya yang menyamar sebagai Grand Theft Auto V mod for Minecraft: Pocket Edition.
Aplikasi Pocket Edition sudah diunduh hingga 500 ribu kali dari Google Play Store. Setelah diinstal, software mobile terhubung ke server yang dikendalikan oleh developer jahat dan dapat menimbulkan berbagai masalah untuk perangkat pengguna.
Selain berbagi data dari perangkat dan jaringan yang terkoneksi, aplikasi juga dapat mengubah ponsel Anda menjadi entry point yang digunakan sebagai basis untuk serangan tambahan ke jaringan lain.
Untungnya, perwakilan Google telah mengkonfirmasi mereka sudah mengetahui laporan terbaru ini, dan mengatakan bahwa tim Play Store sedang bekerja keras memverifikasi aplikasi yang terinfeksi dan menghapus aplikasi berbahaya tersebut.
Awal tahun ini, sebuah perusahaan cyber security yang berbeda melaporkan bahwa mereka telah mengidentifikasi sekitar 350 aplikasi yang terinfeksi malware lainnya di Google Play Store.
Tentu saja, masalah ini tidak eksklusif ada di untuk toko aplikasi Android Google saja. Karena ahli TrendLabs mengklaim bahwa saat ini terdapat lebih dari 3.000 aplikasi host online berbahaya. [HBS]
