Telset.id, Jakarta – Para ilmuwan telah mendeteksi lubang hitam berukuran sedang yang dianggap sebagai “mata rantai yang hilang”. Deteksi terhadap lubang hitam yang hilang itu dilakukan dengan menggunakan data dari teleskop luar angkasa Hubble dan dua observatorium sinar-X.
Para peneliti menyatakan bahwa lubang hitam tersebut berukuran lebih dari 50.000 kali massa matahari dan terletak 740 juta tahun cahaya dari Bumi di galaksi kerdil, yang berisi lebih sedikit bintang daripada Bima Sakti.
{Baca juga: Lubang Hitam Baru Ditemukan, Jaraknya 30.000 Tahun Cahaya}
Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset.id, lubang hitam adalah benda angkasa luar biasa padat yang memiliki tarikan gravitasi sangat kuat. Saking kuatnya, bahkan cahaya pun tidak bisa lepas.
Lubang hitam itu termasuk “massa menengah” yang pernah diidentifikasi, yang jauh lebih kecil dibanding lubang hitam supermasif di pusat galaksi besar. Namun, ukurannya jauh lebih besar daripada massa bintang.
“Kami mengonfirmasi bahwa sebuah objek yang ditemukan semula pada 2010 memang merupakan lubang hitam dengan massa menengah yang terkoyak dan menelan bintang yang lewat,” kata ahli astrofisika Natalie Webb.
{Baca juga: Dua Lubang Hitam Supermasif “Nangkring” di Bima Sakti?}
Bintang tersebut berukuran kira-kira sepertiga massa matahari. Webb mengatakan bahwa para ilmuwan telah mencari lubang hitam massa menengah selama empat dekade dan kurang dari 10 contoh yang baik diketahui.
“Menemukanlubang hitam yang baru sangatlah penting. Lubang hitam menelan bintang rata-rata hanya setiap 10.000 tahun sekali di galaksi tertentu. Kami menyebut temuan ini sebagai sebuah kejadian langka,” ujarnya.
Sebelumnya, para ilmuwan sedang meneliti kehadiran lubang hitam di galaksi Bima Sakti. Para ilmuwan percaya, bahwa galaksi Bima Sakti berputar mengelilingi lubang hitam besar.
Akan tetapi, menurut ahli astrofisika, Smadar Naoz, ada kemungkinan para ilmuwan juga percaya kalau lubang hitam yang berada di pusat galaksi, tepatnya di Sgr A* punya “teman”. [SN/HBS]