Telset.id, Jakarta – Komando Siber Amerika Serikat memutus konektivitas di Internet Research Agency (IRA) di Rusia pada momen pemilihan umum tengah semester 2018 lalu. Mereka melumpuhkan secara total koneksi internet milik agen riset Rusia IRA.
Dilansir CNET, seperti dikutip Telset.id pada Jumat (1/3/2019), badan intelijen Amerika Serikat menyebut IRA sebagai pengganggu. IRA dinilai telah mempekerjakan pegawai untuk berpura-pura menjadi warga Amerika Serikat.
Pegawai tersebut bertugas menyebar konten melalui Facebook, Twitter, YouTube, dan Reddit. Konten yang disebar oleh IRA bersifat memecah belah, berbasis materi yang dicuri dari organisasi politik Amerika Serikat pada 2016.
Sejumlah badan pemerintah Amerika Serikat khawatir hal serupa akan terulang pada kemudian hari. Pejabat Departemen Keamanan Publik Amerika Serikat menyebut, gangguan dari IRA menjadi faktor paling merusak hasil pemilihan umum.
{Baca juga: Amerika Bangun Pusat Perlindungan Serangan Siber}
Sayang, Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat, yang membawahi Komando Siber, menolak memberikan komentar. Perwakilan Komando Siber Amerika Serikat, Joseph Holstead, pun menolak mengonfirmasi laporan tersebut.
November 2018 lalu, Pentagon sudah ancang-ancang untuk menyerang Rusia jika terbukti melakukan intervensi terhadap proses pemilihan umum. Pejabat anonim Pentagon itu berbicara dengan Pusat Integritas Publik serta Daily Beast.
Ia mengatakan bahwa Pentagon dan badan intelijen telah menyepakati hal-hal inti dari serangan siber balasan manakala Rusia berani ikut campur. Gedung Putih telah mengindikasikan bahwa ada kemungkinan serangan peretas diotaki oleh Rusia.
{Baca juga: Amankan Pemilu Paruh Waktu, Pentagon Siap Serang Rusia}
Sebelumnya, perwakilan sejumlah perusahaan teknologi ternama di Amerika Serikat dilaporkan melakukan pertemuan tertutup. Mereka berbagi informasi terkait persiapan menjelang pemilihan umum paruh waktu di Negeri Paman Sam. [SN/HBS]
Sumber: CNET
{