Telset.id, Jakarta – Apple hanya sanggup menjual kurang dari setengah juta iPhone di China pada Februari 2020. Wabah virus Corona telah membuat penghasilan Apple menurut karena penjualan iPhone di China anjlok sampai 50 persen.
China membatasi perjalanan dan meminta penduduk untuk menghindari tempat-tempat umum pada akhir Januari 2020, tepat sebelum festival Tahun Baru Imlek. Hal serupa berlaku sepanjang Februari.
Secara total, dikutip Telset.id dari New York Post, Selasa (10/03/2020), Apple mengirimkan total 6,34 juta iPhone di China sepanjang Februari 2020, turun 54,7 persen dari 14 juta pada bulan yang sama tahun lalu.
{Baca juga: Gara-gara Corona, Peluncuran iPhone SE2 Tertunda?}
Merek Android, termasuk perangkat Huawei dan Xiaomi, menyumbang sebagian besar penurunan karena secara kolektif mengalami penurunan pengiriman dari 12,72 juta unit menjadi 5,85 juta unit.
Pengiriman perangkat Apple merosot menjadi 494.000 unit, dari 1,27 juta unit pada Februari 2019. Namun pada Januari 2020, pengiriman perangkat buatan Apple tetap stabil di lebih dari dua juta unit.
Perusahaan riset IDC dan Canalys sebelumnya meramalkan bahwa pengiriman smartphone secara keseluruhan akan turun sekitar 40 persen pada kuartal pertama tahun ini karena wabah virus Corona yang menyebar.
{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Terbaru}
Toko-toko bermerek Apple di China ditutup selama setidaknya dua minggu pada Februari 2020 karena kekhawatiran atas wabah virus corona. Apple juga kesulitan komponen karena pabrik-pabrik tutup.
CEO Apple, Tim Cook, menulis surat kepada investor, memperingatkan bahwa perusahaan tidak akan memenuhi pedoman pendapatan awal untuk kuartal tahun ini karena ada masalah permintaan. (SN/MF)