Telset.id, Jakarta – Apple News menegaskan akan menyajikan pemberitaan yang berimbang dan berjanji untuk tidak menyebarkan berita palsu atau hoax. Hal ini dikemukakan oleh Editor-in-chief Apple News Lauren Kern kepada harian Sydney Morning Herald.
Kern mengatakan bahwa Apple ingin menunjukkan bahwa Apple News lebih mementingkan akurasi ketimbang kecepatan informasi.
“Informasi yang salah bisa keluar begitu cepat dan menyebar dengan sangat cepat dan itu adalah sesuatu yang kita banggakan agar tidak terjadi. Mantra kami adalah lebih baik akurat daripada menjadi yang pertama,” ujar Kern, seperti dilasir PhoneArena, Senin (19/11/2018).
Menurut Kern, Apple News mencoba tampil beda dari aplikasi berita lainnya. Ketimbang membiarkan algoritma menentukan penempatan cerita, Apple lebih mengandalkan jurnalis manusia sungguhan untuk memutuskan berita mana yang menjadi berita utama dan yang ditempatkan di bawah tab fitur.
Untuk mencegah masuknya berita palsu yang dirancang untuk mendapatkan reaksi dari satu sisi politik, Apple hanya akan bekerjasama dengan penerbit atau kantor berita yang dipercayainya.
Bahkan, Kern mencatat bahwa Apple menginginkan penerbit dari “kiri” dan “kanan” sehingga pembaca dapat memahami dari mana kedua belah pihak berasal.
“Secara umum, kemarahan terdengar baik. Orang suka membaca dalam gelembung filter mereka sendiri. Tapi itu bukan sesuatu yang ingin kami dorong di sini,” tukas dia.
VP aplikasi Apple, Roger Rosner menambahkan, keputusan untuk membuat pemberitaan Apple News seimbang berasal dari pimpinan mereka, yakni CEO Apple Tim Cook. Ini karena Cook tidak ingin masyarakat terkena imbas negatif dari pemberitaan yang berat sebelah dan berita palsu.
“Dia mengatakan kepada kami sejak awal bahwa kami perlu membuat prioritas membantu jurnalisme berkembang, membantu demokrasi di dunia yang semakin menantang. Kami mencoba dengan cara sendiri yang kecil, untuk membangun sedikit realitas bersama dan memperbaiki sejumlah polarisasi,” imbuh Rosner.
Kebijakan tersebut dinilai membuat Apple News berbeda dengan para pesaingnya, yang melakukan segala cara untuk memaksimalkan pendapatan iklan. Tetapi dia juga menyadari ada kewaspadaan dari para penerbit mengenai partisipasi Apple di platform berita itu, karena tidak terlalu mengejar iklan.
“Apple News berbeda dari pesaing kami. Mereka semua tentang memaksimalkan pendapatan iklan. Kami tidak melakukan kalkulus yang sama. Tujuan kami adalah untuk membuat orang membaca hal-hal yang baik,” kata Rosner.
Di platform ini, penerbit berhak memutuskan berita mana yang digunakan dan bahkan memutuskan kapan ada notifikasi yang dikirim ke pengguna. Jika mereka menyediakan iklan itu sendiri, mereka bisa mendapatkan pendapatan hingga 100 persen.
Tetapi jika Apple yang memasok iklan, maka jatah pendapatan penerbit hanya 70 persen. Selain itu, penerbit yang aplikasinya berlangganan melalui App Store hanya menerima pendapatan 70 persen seperti biasanya, sedangkan 30 persen sisanya untuk Apple. [WS/HBS]
Sumber: PhoneArena