Telset.id, Jakarta – Apple melarang praktik pengawasan pengguna lewat aplikasi Facebook Research. Alasannya, program Facebook tersebut telah menyalahi ketentuan dengan pantau pengguna dengan melacak dan mempelajari kebiasaan mereka dalam menelusuri laman situs.
Apple sejatinya memberi izin kepada rekanan seperti Facebook untuk melihat potensi pengguna memasang aplikasi dari jarak jauh, memonitor penggunaan dan akses, serta menghapus data akun di iPhone. Namun, Facebook Research telah menyalahi aturan.
“Facebook kedapatan menggunakan akses untuk mendistribusikan data-data pengguna. Hal itu jelas-jelas menyalahi kesepakatan dengan Apple,” tulis pihak Apple, seperti dikutip Telset.id dari Reuters, Kamis (31/01/2019).
{Baca juga: Facebook Pakai “Orang Bayaran” Kumpulkan Data Pengguna}
Kendati demikian, Apple memastikan larangan tersebut tidak akan berimbas terhadap pengguna Facebook dan layanannya. Larangan itu hanya akan memengaruhi internal Facebook, lantaran mereka tidak bisa mendistribusikan pengembangan aplikasi ke karyawannya sendiri.
Dalam sebuah pernyataan, raksasa media sosial ini membantah bahwa program yang dikembangkan sebagai bentuk upaya untuk memata-matai pengguna. Mereka menyebut, kurang dari lima persen remaja telah menandatangani formulir izin dari orangtua.
Menurut laporan, perusahaan sengaja membayar hingga USD 20 atau Rp 279 ribuan per bulan kepada orang berusia 13 tahun hingga 35 tahun untuk mengunduh aplikasi Facebook Research. Facebook pun memungkinkan untuk mengumpulkan data, termasuk pesan pribadi.
{Baca juga: Facebook akan “Buka-bukaan” Soal Sponsor Iklan Politik}
Belum lama ini, Facebook dilaporkan belum kapok-kapok “menjahili” privasi pengguna. Beredar kabar bahwa Facebook rela membayar orang untuk secara rahasia menginstal sebuah aplikasi yang dapat mengumpulkan data-data para pengguna.
Berdasarkan publikasi CNBC, Facebook telah membayar beberapa remaja dan orang dewasa dengan imbalan USD 20 atau Rp 282 ribu per bulan hanya untuk memasang apa yang disebut dengan aplikasi Facebook Research di iOS dan Android. (SN/FHP)