Telset.id, Jakarta – Apple membatalkan rencana mereka untuk mengizinkan pengguna iPhone enkripsi iCloud masing-masing. Pembatalan ini merupakan tindak lanjut kecaman presiden Donald Trump terhadap Apple soal penolakan membuka kunci enkripsi iPhone milik penembak di Florida.
Dibatalkannya rencana ini juga berkaitan dengan pernyataan FBI pada dua tahun lalu. Kala itu, FBI menyebut Apple bisa menghalangi penyelidikan kasus.
Asal tahu saja, enkripsi iCloud memungkinkan Apple untuk tidak menyerahkan materi kepada pihak berwenang meski di bawah perintah pengadilan. FBI berpendapat bahwa hal itu bisa menghilangkan bukti-bukti kasus.
{Baca juga: Emoh Buka Enkripsi iPhone, Apple Didamprat Donald Trump}
Alih-alih melindungi semua iCloud dengan enkripsi end-to-end, Apple telah bergeser untuk fokus membentengi beberapa informasi paling sensitif milik pengguna, seperti kata sandi dan data-data terkait kesehatan.
Namun, informasi kontak dan cadangan pesan teks dari iMessage, WhatsApp, dan layanan terenkripsi lainnya tetap tersedia untuk karyawan dan pihak berwenang Apple. Apple kemudian terpaksa membatalkan rencana tersebut.
{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Apple Terbaru}
Seperti dikutip Telset.id dari New York Post, Rabu (22/01/2020), seorang mantan karyawan Apple mengatakan bahwa hukum telah memaksa sistem enkripsi dibatalkan. Ada sengketa pada 2016 antara Apple dan FBI.
Minggu lalu, Trump sempat mencak-mencak kepada Apple. Gara-garanya, Apple bergeming soal enkripsi dua iPhone yang digunakan oleh perwira Angkatan Udara Saudi yang membunuh tiga warga AS di Pensacola, Florida. (SN/MF)