Aplikasi Ride Hailing Singapura Ini Gunakan Blockchain

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta Persaingan transportasi online di Singapura nampaknya bakal semakin panas dengan datangnya pemain baru lokal TADA. Aplikasi seluler ini terbilang cukup unik karena mendukung blockchain yang bakal menarik bagi pengemudi karena tidak memungut komisi dari mereka.

TADA, yang berarti “mari kita naik” dalam bahasa Korea, merupakan aplikasi layanan transportasi point-to-point on-demand yang diluncurkan oleh Yayasan Mass Vehicle Ledger (MVL) asal Singapura pada Kamis kemarin.

CEO MVL Kay Woo yang berasal dari Korea Selatan (Korsel) menjelaskan perusahaan ini telah merekrut 2.000 pengemudi mobil pribadi yang berlisensi menjelang peluncurannya.

MVL dipastikan tidak akan memungut biaya komisi dari pengemudi yang menggunakan platformnya. Ini merupakan keunggulan mereka ketimbang layanan transportasi online lainnya, seperti Grab yang memungut komisi 20 persen.

Pengemudi mobil akan lebih merasa bebas karena tidak akan terikat dengan perjanjian eksklusif, biaya penerimaan dan pembatalan order penumpang. Pengendara motor juga akan diuntungkan TADA karena tidak ada denda pembatalan walaupun tarif akan tetap kompetitif.

“Kami tidak membebankan biaya pada setiap driver, jadi ada ruang untuk harga yang lebih rendah. Begitulah cara kami berbagi manfaat, ”kata Mr Woo dalam wawancara dengan channelnewsasia.com, Kamis (26/7/2018) menjelang peluncurannya.

Akan ada dua bentuk penetapan harga, yakni Tarif fixed-fare untuk wahana poin ke poin dan argo meter, mulai dari tarif dasar Sin $ 2,30 atau sekitar Rp 24 ribu. Sementara itu, pengemudi akan dikenakan biaya transaksi sebesar 3,4 persen untuk pembayaran kartu kredit.

MVL juga akan mempertimbangkan kenaikan tarif, meskipun masih mensurvei pengendara dan pengemudi untuk menentukan kisaran tarif yang wajar.

“Kami ingin menciptakan komunitas di mana pengemudi dan pengendara diperlakukan sebagai anggota yang setara. Kami tidak ingin melihat mereka berdebat atas pembatalan misalnya, ”kata Woo.

“Jika Anda tidak melakukannya dengan baik, tidak akan ada insentif, tetapi jika Anda melakukannya maka akan mendapatkan lebih banyak. Dengan demikian, kami berharap dapat menciptakan lingkungan yang positif. ” imbuh dia.

Insentif ini akan datang dalam bentuk poin, yang dapat dikonversi menjadi mata uang digital alias kripto (cryptocurrency) MVL yang disebut koin MVL. Untuk pengendara motor, poin akan diberikan ketika mereka memberikan data tambahan ke dalam sistem, seperti menulis ulasan untuk perjalanan mereka. Sedangkan untuk pengemudi mobil, poin dapat diperoleh hanya dengan menyalakan aplikasi MVL saat mereka berkeliling.

Poin tersebut nantinya dapat digunakan untuk menebus barang dan jasa dengan mitra MVL, walau belum diungkapkan perusahaan apa saja karena masih dalam tahap negosiasi. [WS/HBS]

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI