Telset.id, Jakarta – Hati-hati ketika menggunakan aplikasi chatting di smartphone Android maupun iOS. Sebab, bisa jadi aplikasi itu dirancang untuk memata-matai pengguna, seperti aplikasi ToTok yang diyakini menjadi alat mata-mata bagi pemerintah Uni Emirat Arab (UEA).
Pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa aplikasi chatting ToTok merupakan alat mata-mata bagi pemerintah UEA. Hal itu merujuk kepada laporan intelijen rahasia.
Seperti dilansir Engadget, UEA menggunakan aplikasi ToTok untuk mengikuti semua percakapan pengguna, melacak lokasi (dengan kedok cuaca), menentukan koneksi sosial, dan melihat media.
{Baca juga: Eks Karyawan Twitter Emoh Dituduh Mata-matai Orang Arab}
Sebagian besar dari jutaan pengguna aplikasi ToTok tinggal di UEA. Namun, aplikasi tersebut juga populer di tempat lain di dunia. Bahkan, ToTok telah mengalami lonjakan permintaan di AS.
Dikutip Telset.id, Selasa (24/12/2019), tampaknya ada upaya untuk menutupi soal ToTok, yang secara resmi dikembangkan oleh Breej Holding. Tapi, hal itu hanya kedok untuk DarkMatter.
DarkMatter adalah sebuah perusahaan intelijen siber yang dijalankan oleh pejabat intelijen UEA dan mantan koperasi NSA serta intelijen militer Israel. Perangkat lunak tersebut terhubung ke Pax AI.
{Baca juga: Kongres AS “Kepo” soal TikTok ke Google dan Apple}
Pax AI adalah sebuah perusahaan penambangan data yang terkait dengan DarkMatter. Pax AI beroperasi dari gedung yang sama dengan agen intelijen sinyal UEA dan markas DarkMatter.
Breej, UEA, dan CIA menolak berkomentar. FBI secara tegas ingin para pengguna aplikasi mata-mata tersebut menyadari potensi risiko dan kerentanan. Beruntung, sampai berita ini diturunkan, Apple dan Google telah menarik aplikasi dari Google Play Store maupun App Store. (SN/FHP)