Apa Istimewanya 4G LTE-A dari Smartfren?

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Smartfren 4G LTE AdvancedJAKARTA – Smartfren baru saja meresmikan layanan 4G LTE Advanced secara komersial. Dengan mengusung teknologi 4G LTE-A, operator berbasis CDMA ini terlihat sangat pede bisa bersaing dengan operator lainnya yang lebih dulu menggelar layanan LTE. Sebenarnya apa istimewanya teknologi 4G LTE Advanced (4G LTE-A)?

Meski tertinggal dibanding tiga operator GSM, yakni Telkomsel, XL, dan Indosat, yang telah lebih dulu mengkomersialkan layanan LTE mereka, namun Smartfren merasa yakin bisa menyalip para pesaingnya itu karena mengusung teknologi 4G LTE-A yang menawarkan kecepatan lebih tinggi.

Franky Wijaya, Chairman Sinarmas Group, induk usaha Smartfren Telecom mengatakan, bahwa perbedaan teknologi 4G LTE dan LTE-A ada pada kecepatan yang ditawarkan.

“Kalau 4G LTE hanya mampu menghasilkan kecepatan sampai 150 Mbps, kalau LTE-A disebut bisa menawarkan kecepatan hingga 300 Mbps,” jelasnya di Jakarta, Rabu (19/8/2015).

Dibandingkan dengan operator GSM, frekuensi untuk layanan Internet bergerak milik Smartfren Telecom memiliki kelebihan. Karena seperti diketahui, layanan 4G LTE milik Smarftren ini berjalan di dua frekuensi, 2.300 Mhz dan 850 MHz.

Sumber daya pita lebar yang dimiliki Smartfren untuk menggelar 4G LTE memang cukup powerfull bila dibandingkan operator lain. Pada 2.300 MHz, Smartfren mempunyai sumber daya pita seluas 30 MHz, sementara di 850 MHz ada 10 MHz.

Tapi harap diketahui, keduanya berbeda teknologi, masing-masing time division duplex (TDD) yang akan berjalan di spektrum 2.300 MHz, dan frequency division duplex (FDD) untuk menyelenggarakan layanan Internet kecepatan tinggi di spektrum frekuensi 850 MHz.

Smartfren menjadi operator pertama di Indonesia yang mengadopsi LTE-A. Salah satu keunggulannya adalah menggabungkan teknologi TDD dan FDD dalam satu perangkat dan jaringan yang disebut Carrier Aggrregation.

4G LTE 2.300 MHz bisa memberi kecepatan yang stabil dan tinggi saat digunakan, namun soal cakupan area lemah. Sementara di 850 MHz penetrasi areanya bisa tinggi, namun soal cakupannya pendek.

Nah, dengan Carrier Aggregator inilah layanan internet Smartfren akan menjadi satu kesatuan, yang saling mengisi. Malahan pihak Smartfren mengklaim memiliki teknologi yang mampu membuat ponsel mencari BTS sendiri, apabila di satu jaringan sudah penuh sehingga kualitas yang didapatkan bisa lebih baik lagi.

Smartfren telah menunjuk Nokia dan ZTE sebagai produsen perangkat base transceiver station (BTS) untuk infrastruktur 4G LTE. Nokia menggarap daerah operasional Smartfren di Sumatera, Jabodetabek, dan Jawa Barat. Sementara ZTE di Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan dan Sulawesi.[HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI