Telset.id, Jakarta – Didi Chuxing mau tak mau menggelontorkan dana hingga USD 20 juta atau tak kurang dari Rp 300 miliar untuk meningkatkan sistem keamanan di layanan transportasi roda empat miliknya. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi supir nakal yang berpotensi membahayakan keselamatan penumpang.
Pendiri sekaligus CEO Didi Chuxing, Cheng Wei, mengumumkan investasi tersebut kepada sekelompok pejabat pemerintah yang mengunjungi kantornya untuk melakukan inspeksi pasca insiden pembunuhan penumpang.
Seperti diketahui, belum lama ini seorang pengemudi layanan roda empat Didi Chuxing memperkosa dan membunuh penumpang wanita. Akibat kejadian itu, Didi Chuxing harus menghentikan operasional.
Pemerintah China menyatakan, peristiwa pada 24 Agustus 2018 lalu tersebut sejatinya bisa dicegah jika manajemen Didi Chuxing memang menerapkan sistem keamanan pelayanan yang baik dan ketat.
Mereka bilang, Zhao, perempuan berusia 20 tahun di China, tak akan tewas di tangan seorang pengemudi jika Didi Chuxing mempunyai manajemen yang baik. Sebelum dibunuh, Zhao terlebih dahulu diperkosa.
[ Baca Juga : Google Bisa Identifikasi Pelecehan Sexual di Internet ]
Polisi mengatakan bahwa Zhao menggunakan layanan Hitch milik Didi Chuxing pada 24 Agustus 2018 siang. Sebelum meregang nyawa, pukul 14.00, Zhao sempat mengirim pesan permintaan tolong kepada temannya.
Namun, tak lama berselang, ponsel milik Zhao tak bisa dikontak. Subuh berganti hari, polisi mencokok sopir berusia 27 tahun bernama Zhong. Menurut keterangan polisi, Zhong telah teridentifikasi sebagai pembunuh Zhao.
Sehari sebelum melakukan pembunuhan, Zhong sempat mendapat teguran dari tim keamanan Didi. Seorang penumpang perempuan melaporkan bahwa Zhong meminta kepadanya untuk duduk di kursi depan.
Tak cuma itu, Zhong sempat mengikuti perempuan tersebut setelah turun dari mobil. “Insiden itu menunjukkan bahwa pelayanan pelanggan kami tidak efisien, terutama dalam menindaklanjuti laporan dari penumpang sebelumnya,” kata pihak Didi.