Telset.id, Jakarta – Amazon menuduh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengerahkan tekanan dan bersikap bias sehingga membuat Departemen Pertahanan memberikan kontrak komputasi awan ke Microsoft.
Padahal, kontrak cloud computing Pentagon senilai USD 10 miliar atau sekitar Rp Rp 140,45 triliun. Amazon masih merasa tidak terima proyek potensial itu jatuh ke tangan Microsoft. Jumlah kontrak proyek Pentagon menggiurkan.
{Baca juga: Kalah dari Microsoft, Amazon Gugat Pentagon}
Dalam sebuah pengaduan yang diajukan di Pengadilan Federal AS, Amazon mengatakan bahwa Trump melakukan serangan publik dan diam-diam “mengarahkan” kontrak komputasi awan Pentagon ke pesaing Amazon.
Masih menurut aduan, dikutip Telset.id dari Reuters, Selasa (10/12/2019), motif Donald Trump adalah untuk “membahayakan” musuh politiknya, yakni Jeff Bezos, pendiri sekaligus CEO Amazon. Bezos juga merupakan pemilik Washington Post.
“Campur tangan Trump membuat Pentagon tidak mungkin menilai seorang pemenang secara wajar, konsisten, adil, dan setara,” kata Amazon. Trump memang telah lama mengkritik Bezos dan Amazon atas pembayaran pajak yang rendah.
Trump bahkan menuduh Washington Post bertindak sebagai pelobi untuk Bezos dan Amazon dengan menyebarkan berita palsu. Amazon pun menyerukan evaluasi ulang proposal proyek yang diajukan kepada Pentagon.
{Baca juga: Microsoft dan Amazon ‘Rebutan’ Kontrak Cloud Computing Pentagon}
“Pertanyaannya, apakah Presiden diizinkan menggunakan anggaran Departemen Pertahanan untuk tujuan pribadi dan politiknya sendiri?,” kata pengaduan setebal 103 halaman itu. Pentagon maupun Trump belum berkomentar. [SN/HBS]
Sumber: Reuters