Waduh! 300 Ribu Akun Nintendo Dihack

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Kabar mengejutkan datang dari Nintendo. Baru-baru ini, raksasa game asal Jepang tersebut mengakui bahwa 300 ribu akun pengguna Nintendo telah dihack baru-baru ini.

Nintendo pun meminta maaf, dan akan meningkatkan keamanan sistem mereka agar kasus peretasan ini tidak terulang kembali.

Dikutip Telset.id dari Gadgets 360, Kamis (11/06/2020), peretasan terjadi sejak April 2020.

{Baca juga: 7 Game Nintendo Switch Gratis Terbaik 2020}

Para hacker melakukannya secara bertahap, mulai dari 160 ribu akun, dan dilanjutkan dengan meretas 140 ribu akun lainnya.

Nintendo menyatakan, ada sejumlah data yang diambil dari 300 ribu akun pengguna yang dihack. Antara lain, data terkait tanggal lahir dan alamat email pengguna. Selain itu, para hacker juga menggunakan ratusan ribu akun tersebut untuk melakukan pembelian ilegal.

“Kami sangat meminta maaf karena menyebabkan masalah dan kekhawatiran bagi pelanggan. Kami berjanji untuk meningkatkan keamanan dan untuk mencegah hal ini terjadi lagi,” kata Nintendo.

{Baca juga: Tokopedia Dihack, Apa Risikonya dan Solusi Amankan Akun}

Melalui keterangan resmi pada Selasa malam (09/06/2020), para peretas membobol ID Nintendo Network yang terintegrasi dengan platform Wii U dan Nintendo 3DS. Kemudian, mereka pun membobol akun Nintendo yang biasanya digunakan untuk pembelian di toko online resmi.

Walaupun demikian, Nintendo mengklaim kalau pembelian ilegal tidak merugikan pengguna, dan peretas tidak mengambil data rincian kartu kredit pengguna. Untuk menjamin klaim tersebut, Nintendo siap memberikan ganti rugi jika ada pengguna yang merasa saldo uangnya berkurang akibat peretasan tersebut.

“Pembelian yang curang dari akun Nintendo yang diretas hanya mewakili sebagian kecil dari total penjualan dan kami bersumpah untuk mengembalikan uang kepada para korban jika belum melakukannya,” tulis Nintendo.

{Baca juga: Waduh! 160 Ribu Akun Pengguna Nintendo Diretas}

Sebelumnya, Nintendo merasakan dampak positif dari prilaku masyarakat dunia yang bekerja, belajar dan berdoa dari rumah dan kebijakan lockdown.

Alasannya selama di rumah banyak masyarakat yang bermain Animal Crossing dari Nintendo untuk mencari hiburan sekaligus bersosialisasi secara virtual dari berbagai orang di seluruh dunia. (NM/MF)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI