Pernahkah Anda membayangkan sebuah aplikasi yang tidak hanya menyediakan penginapan, tetapi juga bisa memesan jasa pijat, les privat, hingga sesi latihan dengan selebritas? Itulah visi besar Brian Chesky, CEO Airbnb, yang sedang memimpin transformasi radikal perusahaan tersebut. Kisahnya dimulai dari sebuah insiden tak terduga di OpenAI pada November 2023.
Ketika Sam Altman dipecat dari OpenAI, Chesky—sahabat dekat Altman—terjun langsung dalam upaya mengembalikan Altman ke posisinya. Lima hari kemudian, misi itu berhasil. Namun, energi dan semangat yang menggebu-gebu itu justru mengalir ke proyek pribadinya: membawa Airbnb melampaui batas-batas penyewaan rumah.
Sendirian di apartemen mewahnya di San Francisco dengan Sophie, golden retriever kesayangannya, Chesky mulai mengetik. Dalam semacam “manifesto” sepanjang 10.000 kata, ia menggambarkan Airbnb masa depan: bukan sekadar aplikasi liburan, melainkan platform segala layanan. “Kami ingin menjadi seperti Amazon—dari toko buku menjadi ‘toko segalanya’,” ujarnya.
Dari Krisis OpenAI ke Transformasi Airbnb
Peristiwa di OpenAI menjadi katalis bagi Chesky. “Saya begitu bersemangat setelah membantu Sam,” katanya. Energi itu ia salurkan untuk merombak Airbnb, yang menurutnya terjebak dalam label “matang”—kata yang ditakuti setiap entrepreneur ambisius.
Selama bertahun-tahun, Airbnb fokus pada penyewaan rumah. Namun, pandemi, masalah keamanan, dan regulasi menghambat ekspansi. Kini, Chesky yakin waktunya telah tiba. “Kami punya 2 miliar pengguna. Kenapa berhenti di penginapan?”
Baca Juga:
Layanan Baru: Dari Pijat hingga Les Memasak
Airbnb kini meluncurkan lebih dari 10.000 vendor di 260 kota, menawarkan beragam layanan seperti:
- Pijat dan perawatan wajah
- Sesi foto profesional
- Pelatihan kebugaran dengan pelatih selebritas
- Kelas memasak dengan koki Michelin
Bahkan, Chesky bermimpi membuat profil Airbnb setara dengan identitas resmi pemerintah. “Kami ingin profil Anda di Airbnb bisa menjadi semacam paspor,” katanya. Untuk itu, timnya mengeksplorasi teknologi biometrik dan tinta anti-pemalsuan.
Kolaborasi dengan Jony Ive dan Inspirasi Apple
Chesky mengidolakan Steve Jobs dan Apple. Ia bahkan bekerja sama dengan Jony Ive, desainer legendaris Apple, melalui perusahaan LoveFrom. “Steve Jobs bagi saya seperti Michelangelo,” ujar Chesky.
Desain baru aplikasi Airbnb mencerminkan pendekatan ini. Tiga ikon utama—rumah (penginapan), bel hotel (layanan), dan balon udara (aktivitas)—dirancang oleh mantan desainer Apple. “Kami memikirkan setiap detail, bahkan seberapa besar api yang keluar dari balon udara,” kata Teo Connor, VP Desain Airbnb.
Tantangan Besar di Depan
Meski ambisius, Airbnb harus bersaing dengan raksasa seperti Yelp, DoorDash, dan OpenTable. Belum lagi risiko layanan seperti keracunan makanan atau potongan rambut yang gagal. Namun, Chesky yakin pengalaman 17 tahun menangani masalah penginapan akan membantu.
“Kami bukan sekadar aplikasi. Kami ingin menciptakan koneksi manusia,” tegas Chesky. Visinya mungkin terdengar seperti mimpi, tapi siapa yang menyangka 15 tahun lalu bahwa orang akan dengan nyaman menginap di rumah orang asing?
Kini, pertanyaannya adalah: bisakah Airbnb menjadi “super app” berikutnya? Jawabannya mungkin terletak pada apakah kita—2 miliar penggunanya—siap memesan lebih dari sekadar tempat menginap.