Telset.id – Jika Anda berpikir adopsi kecerdasan buatan (AI) di Indonesia masih sebatas wacana atau proyek percontohan yang rumit, siap-siap untuk mengubah persepsi itu. Sebuah kolaborasi strategis baru saja dicanangkan, dan ia datang dengan janji untuk mendemokratisasi AI bagi perusahaan-perusahaan di tanah air. TenEleven, perusahaan transformasi AI yang didirikan oleh Red Asia Group, secara resmi meluncurkan operasinya di Indonesia dengan menggandeng raksasa teknologi Microsoft. Fokusnya jelas: menghadirkan solusi AI berbasis Microsoft Azure yang diklaim mudah diterapkan, sesuai kebutuhan bisnis, dan—yang paling penting—dirancang untuk memberikan dampak nyata yang terukur.
Ini bukan sekadar peluncuran produk teknologi lain. Ini adalah respons terhadap sebuah kegelisahan yang mendalam di kalangan eksekutif dan pengambil keputusan bisnis. Banyak perusahaan, dari skala menengah hingga korporasi besar, telah mendengar gemuruh revolusi AI. Mereka tahu potensinya untuk efisiensi, otomatisasi, dan pertumbuhan. Namun, di balik antusiasme itu, tersembunyi rasa kewalahan. Kompleksitas implementasi, ketidakpastian return on investment (ROI), dan kekhawatiran akan keamanan data sering kali menjadi tembok besar yang menghalangi. TenEleven hadir dengan klaim sebagai jembatan yang akan meruntuhkan tembok tersebut.
Marco Widjojo, Direktur Red Asia Group, dengan gamblang mengungkapkan misi ini. “Kami membentuk TenEleven karena melihat kebutuhan nyata di pasar enterprise Indonesia,” ujarnya. “Banyak perusahaan ingin mengadopsi AI, tetapi merasa kewalahan menghadapi kompleksitas dan ketidakpastian ROI.” Pernyataan ini menyentuh inti masalah. Di era di mana setiap vendor menawarkan “solusi AI”, yang dibutuhkan pasar adalah pendamping yang memahami lanskap lokal dan bisa menerjemahkan teknologi canggih menjadi langkah-langkah praktis. TenEleven mengusung pendekatan itu dengan bersandar pada teknologi Microsoft yang sudah teruji di pasar global.
Lebih Dari Sekadar Teknologi: Mitra Transformasi yang Memahami Konteks Lokal
Guta Saputra, Managing Director TenEleven, mempertegas positioning perusahaan ini. “Kami melihat bahwa perusahaan tidak lagi mencari teknologi yang rumit, mereka mencari solusi yang cepat diimplementasikan, relevan dengan kebutuhan dunia usaha, dan jelas dampaknya,” katanya. Ini adalah pergeseran paradigma yang signifikan. Fokus bergeser dari “teknologi terkeren” ke “solusi yang bekerja”. TenEleven dirancang untuk menjadi mitra yang menghadirkan AI dengan cara yang praktis dan berdampak. Misi mereka ambisius namun jelas: membuat AI tidak hanya dapat diakses, tapi benar-benar digunakan dan menghasilkan perubahan nyata di dalam bisnis.
Lantas, bagaimana caranya? Kunci utamanya ada pada fondasi teknologi dan pendekatan modular. Microsoft Azure menjadi tulang punggung seluruh solusi TenEleven. Pilihan ini bukan tanpa alasan. Azure menawarkan tingkat keamanan, fleksibilitas, dan keandalan yang tinggi—faktor krusial untuk adopsi enterprise. Teknologi ini memungkinkan perusahaan memanfaatkan data secara real-time, mengintegrasikan otomatisasi lintas proses bisnis, dan mengaktifkan sistem analitik prediktif. Dengan kata lain, Azure menyediakan panggung yang kokoh, sementara TenEleven bertugas mengkoreografikan pertunjukan yang sesuai dengan cerita bisnis setiap klien.
Fiki Setiyono, Azure Go To Market Lead Microsoft ASEAN, melihat kolaborasi ini sebagai cermin kemajuan ekosistem digital Indonesia. “Kolaborasi kami dengan TenEleven menunjukkan bagaimana ekosistem Indonesia bergerak dari sekadar bereksperimen dengan AI menuju implementasi nyata dengan cepat,” ujarnya. Pernyataan ini menggarisbawahi sebuah transisi penting. Indonesia tidak lagi hanya menjadi pasar percobaan, tetapi arena implementasi skala penuh. Dengan fondasi Azure, TenEleven diharapkan mampu menghadirkan solusi AI yang relevan bagi industri lokal dan menghasilkan dampak terukur.
Baca Juga:
Solusi Modular: Dari Layanan Keuangan Hingga Ritel Personal
Keunggulan utama yang ditawarkan TenEleven adalah fleksibilitas. Solusinya dirancang secara modular, sehingga bisa dipotong dan disesuaikan untuk berbagai sektor industri. Bayangkan seperti set Lego canggih untuk transformasi digital. Di sektor keuangan, misalnya, blok yang digunakan bisa berupa agen virtual AI yang dapat mempercepat dan mempersonalisasi layanan pelanggan, mengurangi antrean dan meningkatkan kepuasan. Ini adalah langkah logis mengingat sektor finansial selalu haus akan inovasi yang mampu menyeimbangkan kecepatan layanan dengan keamanan transaksi.
Beralih ke manufaktur, blok lain yang tersedia adalah analitik prediktif. Di sini, AI dapat dimanfaatkan untuk merencanakan perawatan mesin secara lebih efisien, memprediksi kemungkinan kerusakan sebelum terjadi, dan mengoptimalkan rantai pasok. Dampaknya langsung terasa di bottom line: pengurangan downtime, efisiensi biaya perawatan, dan peningkatan produktivitas. Sementara di sektor ritel dan e-commerce, kekuatan AI dari TenEleven difokuskan pada pemanfaatan data pelanggan untuk menciptakan pengalaman belanja yang lebih personal. Rekomendasi produk menjadi lebih tepat, kampanye pemasaran lebih tertarget, dan pada akhirnya, loyalitas pelanggan terbangun lebih kuat.
Pendekatan menyeluruh inilah yang membedakan TenEleven dari sekadar vendor perangkat lunak. Mereka memposisikan diri sebagai mitra transformasi yang mendampingi klien dari awal—mulai dari perencanaan strategi yang matang—hingga implementasi teknis yang detail. Setiap solusi dikembangkan dengan mempertimbangkan tiga pilar utama: dampak bisnis yang terukur, kepatuhan terhadap regulasi yang semakin ketat, serta yang tak kalah penting, keamanan dan privasi data. Di era diantara kesadaran konsumen akan data pribadi meningkat, pendekatan yang bertanggung jawab ini bukan lagi nilai tambah, melainkan keharusan.
Adopsi AI di tingkat enterprise, seperti yang juga terlihat dalam upaya strategi brand untuk mendongkrak nilai konsumen, membutuhkan lebih dari sekadar kekuatan komputasi. Ia memerlukan pemahaman mendalam tentang perilaku pasar dan kebutuhan spesifik industri. Inilah yang coba diisi oleh TenEleven. Kolaborasi dengan Microsoft juga terjadi di tengah persaingan sengit di lanskap teknologi pendukung AI, sebagaimana terlihat dalam klaim Nvidia atas keunggulan teknologinya. Pilihan pada Azure menunjukkan keyakinan pada ekosistem yang stabil dan komprehensif untuk mendukung solusi di lapangan.
Tonggak Baru: AI Sebagai Kekuatan Pertumbuhan yang Bisa Diakses Hari Ini
Peluncuran TenEleven di Indonesia bukan sekadar berita bisnis biasa. Ia menandai sebuah tonggak penting dalam narasi transformasi digital nasional. Ini adalah sinyal bahwa pasar Indonesia sudah matang untuk menerima solusi AI yang terintegrasi dan berorientasi hasil. Bersama Microsoft, TenEleven membawa pesan yang jelas kepada para pelaku bisnis: pandanglah AI bukan sebagai wacana futuristik yang masih jauh, melainkan sebagai kekuatan pertumbuhan dan inovasi yang dapat diakses dan dimanfaatkan mulai hari ini.
Pertanyaannya sekarang adalah, apakah janji “kemudahan implementasi” dan “dampak nyata” ini akan terwujud? Jawabannya sangat tergantung pada eksekusi. Keberhasilan TenEleven akan diuji oleh kemampuannya memahami kompleksitas unik bisnis-bisnis Indonesia, dari budaya korporat hingga infrastruktur digital yang beragam. Namun, dengan kombinasi pendekatan lokal dari Red Asia Group dan kekuatan teknologi global Microsoft Azure, fondasinya telah kokoh.
Pada akhirnya, kehadiran TenEleven memperkaya pilihan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia yang serius ingin bertransformasi. Ia menawarkan jalan alternatif: bukan membangun dari nol dengan sumber daya dan risiko yang besar, tetapi berkolaborasi dengan mitra yang membawa paket solusi terpadu. Seperti halnya perangkat seperti Galaxy Z Fold7 yang menawarkan asisten AI untuk riset dan eksekusi bisnis, solusi TenEleven berpotensi menjadi alat bantu keputusan dan operasional yang powerful. Inisiatif ini patut untuk diikuti perkembangannya, karena ia bisa saja menjadi katalis yang mempercepat gelombang transformasi digital Indonesia menuju tahap yang lebih matang dan produktif.

