Pernahkah Anda merasa frustasi ketika mencari rekomendasi outfit atau informasi produk hanya dengan gambar statis? Samsung menjawab tantangan ini dengan meluncurkan Visual AI, fitur kecerdasan buatan (AI) terbaru yang menghadirkan interaksi real-time secara visual. Diperkenalkan pada 7 April 2025, teknologi ini tidak sekadar mengungguli pendahulunya seperti Circle-to-Search, tetapi juga menawarkan pengalaman lebih dinamis dan personal.
Visual AI hadir sebagai bukti komitmen Samsung dalam mengintegrasikan AI ke dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kolaborasi bersama Google, fitur ini dirancang untuk memahami konteks visual secara instan dan memberikan respons layaknya asisten pribadi. Bayangkan Anda bisa bertanya, “Bahan apa yang cocok untuk acara formal?” sambil mengarahkan kamera ke lemari pakaian—dan mendapatkan jawaban langsung dari chatbot.
Lantas, apa yang membuat Visual AI berbeda dari fitur serupa sebelumnya? Mari kita telusuri lebih dalam.
Cara Kerja Visual AI: Lebih dari Sekadar Pencarian Gambar
Visual AI mengandalkan kombinasi teknologi kamera canggih dan model bahasa generatif (LLM) untuk memproses input visual secara real-time. Berbeda dengan Circle-to-Search yang hanya menampilkan hasil berbasis teks, fitur ini memungkinkan percakapan dua arah. Misalnya:
- Mengarahkan kamera ke sepatu dan bertanya, “Apa warna tas yang cocok?”
- Memindai label makanan dan menanyakan, “Apakah ini mengandung alergen?”
- Membuka kamera depan untuk konsultasi riasan virtual.
Jay Kim, EVP Samsung Mobile, menjelaskan, “Ini adalah lompatan dari AI statis menuju AI kontekstual yang memahami kebutuhan pengguna secara holistik.”
Kelebihan Visual AI Dibanding Fitur Sejenis
Berikut tiga keunggulan utama yang ditawarkan Visual AI:
- Interaksi Multimodal: Gabungan input visual, suara, dan teks dalam satu sesi percakapan.
- Kontekstualisasi Real-Time: AI mampu menganalisis objek bergerak atau perubahan pencahayaan.
- Personalisasi: Sistem belajar dari preferensi pengguna untuk rekomendasi lebih relevan.
Keterbatasan dan Ketersediaan
Saat ini, Visual AI hanya tersedia untuk Samsung Galaxy S25 series. Namun, menurut bocoran Gizmo China, seri sebelumnya seperti Galaxy S24 Ultra dan perangkat lipat terbaru akan mendapat update bertahap. Sayangnya, pengguna di Indonesia masih harus menunggu—fitur ini belum aktif meski antarmuka Gemini Live sudah terpasang.
Yang menarik, Samsung memastikan semua interaksi Visual AI bisa diakses gratis tanpa biaya langganan. Kebijakan ini menjadi senjata strategis menghadapi kompetitor seperti Apple Intelligence yang dikabarkan akan menerapkan model freemium.
Dengan Visual AI, Samsung tidak sekadar mengejar tren, tetapi berusaha menetapkan standar baru interaksi manusia-teknologi. Pertanyaan besarnya: Akankah fitur ini menjadi game-changer atau sekadar gimmick belaka? Jawabannya mungkin tergantung pada seberapa intuitif pengalaman yang dihadirkan dalam penggunaan sehari-hari.