Telset.id – Bayangkan 1,5 juta truk bermuatan penuh elektronik bekas memenuhi jalanan. Itulah gambaran jumlah limbah elektronik (e-waste) global pada 2022 menurut PBB. Di tengah krisis ini, tim peneliti Eropa mengembangkan solusi revolusioner: robot bertenaga AI yang mampu beradaptasi dengan berbagai jenis perangkat.
Di Goslar, Jerman, fasilitas daur ulang Electrocycling GmbH setiap tahunnya memproses 80.000 ton limbah elektronik. Ironisnya, lebih dari separuh pekerjaannya masih dilakukan secara manual. “Membongkar perangkat kecil dengan palu dan tang bukan pekerjaan ideal,” ujar Hannes Fröhlich, direktur Electrocycling. Tantangan utamanya? Baterai lithium yang semakin mini dan tertanam permanen.
Revolusi Robot Adaptif
Proyek ReconCycle yang dipimpin Dr. Aleš Ude dari Jožef Stefan Institute Slovenia berhasil menciptakan terobosan. Robot-robot ini mampu:
- Mengidentifikasi berbagai model perangkat secara mandiri
- Melepas baterai dari detektor asap dan meteran pemanas
- Berkonfigurasi ulang untuk tugas berbeda tanpa pemrograman ulang
“Industri biasanya menggunakan robot untuk satu tugas spesifik. Kami ingin memperluas batasan ini,” tegas Ude.
Krisis yang Terus Membesar
Data Parlemen Eropa mengungkap fakta mencengangkan:
- Eropa menghasilkan 5 juta ton e-waste/tahun (11kg/orang)
- Hanya 40% yang didaur ulang
- Pertumbuhan e-waste 5x lebih cepat dari daur ulang
Kerugian ekonomi pun mencapai €84 miliar/tahun dari logam mulia yang terbuang. Padahal, Electrocycling membuktikan 80% material bisa dipulihkan – termasuk emas, perak, dan paladium.
Teknologi ini selaras dengan strategi digital UE yang menargetkan netralitas karbon 2050. “Orang harus paham, ini bukan sekadar sampah, tapi bahan baku berharga,” tegas Fröhlich. Robot-robot ini bahkan dilengkapi SoftHand – tangan robotik mirip manusia yang presisi.
Masa depan teknologi ini menjanjikan aplikasi lebih luas, mulai dari perawatan lansia hingga pekerjaan rumah tangga. Seperti diungkapkan Ude: “Potensi robotika di bidang ini sangat besar.” Dengan e-waste yang terus bertumpuk, solusi otomatis seperti ini bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak.