Telset.id – OpenAI kembali menunda peluncuran model terbuka (open model) yang semula dijadwalkan pekan depan. CEO Sam Altman mengumumkan penundaan ini melalui platform X, Jumat (11/7), menyebutkan kebutuhan pengujian keamanan lebih mendalam sebagai penyebabnya.
“Kami membutuhkan waktu tambahan untuk meninjau area berisiko tinggi dan memastikan model ini memenuhi standar kami. Kami belum bisa memprediksi durasi penundaan,” tulis Altman. Model ini diharapkan menjadi yang terbaik di kelasnya, dengan kemampuan setara seri “o” milik OpenAI.
Peluncuran model terbuka ini termasuk salah satu momen paling dinanti di industri AI musim panas ini, bersamaan dengan antisipasi rilis GPT-5. Berbeda dengan GPT-5 yang beroperasi di cloud, model terbuka ini dapat diunduh dan dijalankan secara lokal oleh pengembang.
Kompetisi Ketat di Ekosistem AI Terbuka
Penundaan ini terjadi di tengah persaingan sengit antarperusahaan AI. Sehari sebelumnya, startup asal China, Moonshot AI, meluncurkan Kimi K2—model terbuka dengan satu triliun parameter yang diklaim mengungguli GPT-4.1 dalam tes pemrograman berbasis agen.
OpenAI juga menghadapi tekanan dari rival seperti xAI milik Elon Musk, Google DeepMind, dan Anthropic. Sebelumnya, perusahaan sempat kehilangan peneliti ke Meta dalam perebutan talenta AI.
Baca Juga:
Standar Tinggi untuk Model Open Source
Aidan Clark, Wakil Presiden Riset OpenAI, menegaskan komitmen perusahaan terhadap kualitas. “Dari segi kapabilitas, model ini luar biasa. Tapi standar kami untuk open source sangat tinggi, dan kami ingin memastikan semua aspek sudah sempurna,” ujarnya di X.
TechCrunch melaporkan, OpenAI sedang mempertimbangkan integrasi model terbuka ini dengan layanan cloud mereka untuk menangani query kompleks. Namun, fitur tersebut belum dipastikan akan masuk dalam rilis final.
Ini menjadi penundaan kedua setelah Juni lalu, ketika Altman menyebut tim menemukan sesuatu “tak terduga dan menakjubkan” selama pengembangan. Sebelumnya, OpenAI juga merekrut psikiater untuk mengatasi dampak AI pada kesehatan mental pengguna.
Dengan penundaan ini, komunitas pengembang harus menunggu lebih lama untuk mencoba model terbuka pertama OpenAI dalam beberapa tahun terakhir—sebuah langkah strategis di tengah pasar AI yang semakin kompetitif.