Telset.id – Jika Anda mengira persaingan di dunia AI hanya soal model dan algoritma, siap-siap terkejut. Laporan terbaru dari The Information mengungkapkan bahwa OpenAI diam-diam telah beralih menggunakan Tensor Processing Unit (TPU) milik Google untuk menjalankan ChatGPT dan produk AI lainnya. Langkah ini disebut-sebut sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada GPU NVIDIA yang harganya selangit.
Selama ini, OpenAI dikenal sebagai mitra utama Microsoft dan Oracle dalam hal infrastruktur komputasi AI. Kedua perusahaan tersebut menyediakan akses ke GPU NVIDIA untuk pelatihan dan inferensi model AI. Namun, rupanya biaya operasional yang membengkak membuat OpenAI mencari alternatif. Di sinilah Google masuk dengan TPU-nya.
Mengapa OpenAI Beralih ke Google TPU?
Menurut sumber anonim yang dikutip The Information, OpenAI mulai menggunakan TPU Google dalam beberapa bulan terakhir. Alasan utamanya sederhana: efisiensi biaya. NVIDIA memang masih menjadi raja di pasar chip AI, tetapi harga GPU-nya yang tinggi dan pasokan yang terbatas membuat banyak perusahaan, termasuk OpenAI, mencari opsi lain.
Google sendiri meluncurkan TPU generasi ketujuh pada April lalu, yang diklaim sebagai chip AI pertama mereka yang dioptimalkan untuk inferensi. Chip ini sebelumnya juga digunakan Apple untuk melatih platform Apple Intelligence. Meski Google belum menyewakan TPU terbarunya ke OpenAI, langkah ini tetap menjadi sinyal menarik dalam persaingan industri AI.
Baca Juga:
Dampak terhadap NVIDIA dan Pasar AI
Jika Google berhasil menarik lebih banyak perusahaan untuk menggunakan TPU-nya, dominasi NVIDIA di pasar chip AI bisa tergoyahkan. NVIDIA memang masih unggul dalam hal performa, tetapi harga dan ketersediaannya menjadi kendala besar. Google, dengan infrastruktur cloud-nya, bisa menjadi pesaing serius.
Selain itu, langkah OpenAI ini juga menunjukkan betapa dinamisnya industri AI. Tidak hanya soal model dan algoritma, tetapi juga infrastruktur pendukungnya. Seperti yang terjadi dengan Huawei Ascend 910D, persaingan di level hardware semakin sengit.
Lalu, apa artinya bagi pengguna akhir? Jika biaya operasional AI bisa ditekan, bukan tidak mungkin layanan seperti ChatGPT akan menjadi lebih murah atau setidaknya tidak mengalami kenaikan harga. Namun, ini masih spekulasi. Yang pasti, persaingan antara raksasa teknologi dalam hal AI semakin panas.
Bagaimana pendapat Anda? Apakah langkah OpenAI ini akan mengubah peta persaingan AI secara signifikan? Atau NVIDIA tetap akan menjadi pemain utama? Simak terus perkembangan terbaru di Telset.id.