Telset.id – Jika Anda mengira OpenAI akan sepenuhnya beralih menjadi perusahaan profit, pikirkan lagi. Perusahaan kecerdasan buatan (AI) yang didirikan oleh Sam Altman dan Elon Musk ini memutuskan untuk tetap berada di bawah kendali dewan nirlaba-nya, meskipun telah menarik investasi besar-besaran. Keputusan ini muncul setelah tekanan hukum dari Musk dan dialog dengan otoritas hukum di Delaware dan California.
Dalam postingan blog resmi, OpenAI mengumumkan bahwa anak usahanya yang berorientasi profit akan beralih menjadi Public Benefit Corporation (PBC). Struktur ini memaksa perusahaan untuk mempertimbangkan kepentingan pemegang saham sekaligus misi utamanya: mengembangkan Artificial General Intelligence (AGI) yang bermanfaat bagi seluruh umat manusia. Meski Musk tidak disebutkan secara eksplisit, langkah ini jelas merespons gugatan yang diajukan miliarder tersebut pada Maret 2024.
Misi yang Terancam atau Strategi Baru?
Gugatan Musk berargumen bahwa OpenAI telah menyimpang dari misi awalnya ketika meluncurkan divisi profit pada 2019—tepat setelah dia hengkang. Menurut pengacaranya, Marc Toberoff, perubahan ke PBC tidak menyelesaikan masalah inti: aset nirlaba tetap dialihkan untuk kepentingan pribadi. “Misi pendirian tetap dikhianati,” ujarnya kepada Bloomberg.
OpenAI membantah dengan keras. Seorang sumber internal menyebut gugatan Musk sebagai “upaya tidak jujur untuk memperlambat kami.” Namun, terlepas dari saling tuduh, keputusan ini jelas membatasi ambisi profit perusahaan. Seperti dilaporkan Telset sebelumnya, pergolakan internal OpenAI—termasuk pemecatan dan pengembalian Altman—telah memicu skeptisisme tentang komitmen mereka terhadap misi nirlaba.
Baca Juga:
Dampak Jangka Panjang
Langkah ini mungkin menghambat kemampuan OpenAI mengumpulkan modal seperti perusahaan teknologi lain. Namun, struktur PBC memungkinkan mereka tetap menarik investor yang peduli dampak sosial. Seperti diungkap dalam analisis Telset, OpenAI unggul dalam pengembangan AI bernalar tinggi—aset berharga yang bisa dipertahankan tanpa mengorbankan etika.
Pertanyaannya sekarang: apakah ini kemenangan bagi Musk, atau strategi terselubung Altman? Yang pasti, dunia teknologi kini menyaksikan salah satu drama paling menarik di era AI—di mana uang, kekuasaan, dan masa depan umat manusia saling bertaut.