OpenAI Bantu Negara Bangun Infrastruktur AI, Hadapi Persaingan dengan DeepSeek

REKOMENDASI

ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Jika Anda mengira persaingan di dunia kecerdasan buatan (AI) hanya tentang model bahasa terkuat atau chatbot tercanggih, bersiaplah untuk melihat peta kekuatan baru. OpenAI, sang pembuat ChatGPT, kini melangkah lebih jauh dengan inisiatif ambisius: membantu negara-negara membangun infrastruktur AI “berdaulat”. Langkah strategis ini tak lepas dari tekanan kompetisi dengan DeepSeek asal China yang semakin menguat.

Rabu (7/5/2025), OpenAI secara resmi mengumumkan program “OpenAI for Countries”. Inisiatif ini bertujuan menyediakan kerangka kerja bagi pemerintah untuk mengembangkan sistem AI nasional dengan dukungan penuh teknologi OpenAI. Yang menarik, pemerintah AS disebut sebagai mitra utama dalam proyek-proyek percontohan.

OpenAI dan DeepSeek bersaing dalam pengembangan infrastruktur AI global

Perang Dingin Teknologi yang Memanas

Langkah OpenAI ini bukan tanpa alasan. Keberhasilan DeepSeek—perusahaan AI China—dalam menghadirkan model canggih dengan biaya lebih rendah telah membuat Silicon Valley waspada. “Ini jelas menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional di masa depan,” tulis OpenAI dalam blog resminya.

Yang lebih menarik, OpenAI menyebut inisiatif ini sebagai alternatif demokratis melawan “versi otoriter” AI yang dikembangkan negara-negara tertentu. Pernyataan ini jelas menyiratkan persaingan geopolitik di balik perkembangan teknologi. Seperti diketahui, China telah lama mengintegrasikan AI dalam sistem pemerintahan, mulai dari pengawasan publik hingga pengambilan kebijakan.

Stargate: Proyek Ambisius Bernilai $500 Miliar

Inisiatif OpenAI for Countries sebenarnya merupakan bagian dari proyek besar bernama Stargate yang diumumkan Presiden AS Donald Trump. Proyek senilai $500 miliar ini bertujuan membangun infrastruktur AI di AS dan sekutunya. “Kami telah menerima permintaan dari banyak negara yang ingin membangun infrastruktur serupa,” ungkap OpenAI.

Dalam praktiknya, OpenAI akan membantu negara mitra membangun pusat data dan menyediakan versi ChatGPT yang disesuaikan dengan bahasa serta budaya lokal. Tujuannya? Meningkatkan layanan publik seperti kesehatan dan pendidikan. Yang unik, proyek ini akan melibatkan investasi gabungan antara pemerintah lokal dan OpenAI.

Seperti diungkap dalam artikel sebelumnya di Telset.id, kolaborasi strategis semacam ini memang menjadi ciri khas OpenAI beberapa tahun terakhir. Namun, kali ini skalanya jauh lebih besar—melibatkan kedaulatan teknologi suatu bangsa.

Pertanyaannya: apakah ini benar-benar tentang demokratisasi AI, atau sekadar strategi untuk mempertahankan dominasi AS di kancah global? Dengan China terus mengembangkan alternatif seperti DeepSeek, pertarungan pengaruh di dunia AI semakin sengit. Dan OpenAI, dengan segala sumber dayanya, jelas tak ingin ketinggalan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI

HARGA DAN SPESIFIKASI