Telset.id – Operator seluler Telkomsel mencatat lonjakan trafik data yang signifikan selama periode mudik dan Lebaran 2025, dengan total volume mencapai 12,89 petabyte. Lonjakan ini terjadi seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat dan aktivitas digital selama libur panjang hari raya.
Vice President of Corporate Communications Telkomsel, Denny Abidin, mengonfirmasi bahwa puncak trafik terjadi pada H+2 Lebaran. “Kami melihat peningkatan yang cukup besar dalam penggunaan data, terutama untuk layanan media sosial, komunikasi video, dan streaming konten,” ujar Denny dalam keterangan resminya. Lonjakan ini sejalan dengan prediksi perusahaan sebelumnya yang memperkirakan kenaikan trafik hingga 25% selama periode puncak mudik Lebaran.
Analisis data menunjukkan bahwa konsumsi data tidak hanya meningkat di daerah perkotaan, tetapi juga menyebar ke berbagai daerah tujuan mudik. Hal ini menandakan transformasi digital yang semakin merata, di mana masyarakat tetap terhubung secara intensif meski berada di kampung halaman. Infrastruktur jaringan Telkomsel, termasuk perluasan 4G dan 5G, disebutkan berperan penting dalam menopang beban trafik yang membengkak ini.
Strategi Antisipasi dan Kinerja Jaringan
Menghadapi lonjakan trafik tahunan yang dapat diprediksi, Telkomsel telah menyiapkan sejumlah strategi mitigasi. Perusahaan melakukan optimasi kapasitas jaringan, penambahan bandwidth, dan pemantauan trafik secara real-time. Upaya ini dilakukan untuk memastikan kualitas layanan tetap terjaga meski permintaan data melonjak drastis.
“Kami telah mempelajari pola dari tahun-tahun sebelumnya dan melakukan persiapan matang, termasuk penambahan kapasitas di sejumlah titik rawan kepadatan seperti rest area, stasiun, bandara, dan pusat perbelanjaan,” tambah Denny Abidin. Hasilnya, meski volume data mencapai 12,89 petabyte, keluhan terkait gangguan jaringan dilaporkan tidak mengalami peningkatan yang signifikan dibanding hari biasa.
Lonjakan penggunaan layanan digital selama momen kebersamaan keluarga seperti Lebaran menjadi tren yang konsisten. Aktivitas seperti berbagi foto dan video melalui media sosial, melakukan video call dengan keluarga besar, serta menikmati konten streaming bersama, turut menyumbang peningkatan trafik data yang masif.
Baca Juga:
Implikasi dan Tren Ke Depan
Pencapaian angka 12,89 petabyte ini bukan sekadar statistik, tetapi cerminan dari gaya hidup masyarakat Indonesia yang semakin digital-native. Peristiwa besar nasional, termasuk momen religius seperti Lebaran, kini tak terlepas dari dukungan konektivitas digital yang mumpuni. Lonjakan serupa juga diamati dalam sektor lain, seperti yang terjadi pada layanan DeepSeek AI yang membatasi akses API akibat lonjakan permintaan, menunjukkan pola konsumsi teknologi yang masif dan sporadis.
Data ini juga memberikan gambaran bagi penyedia layanan tentang pentingnya investasi berkelanjutan dalam infrastruktur digital. Kebutuhan akan jaringan yang tangguh dan berkapasitas besar akan terus meningkat, seiring dengan adopsi teknologi baru yang rakus data. Inovasi di bidang infrastruktur, mirip dengan terobosan di sektor baterai EV yang meraih lonjakan daya ganda dengan teknologi baru, menjadi kunci untuk mendukung ekosistem digital masa depan.
Ke depan, pola lonjakan trafik yang terukur seperti saat Lebaran ini akan menjadi bahan kajian penting untuk pengembangan jaringan yang lebih cerdas dan efisien. Operator telekomunikasi dituntut untuk tidak hanya mengejar kapasitas, tetapi juga kecerdasan dalam mengelola beban jaringan yang fluktuatif, memastikan konektivitas yang andal menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap momen penting masyarakat.

