Telset.id – Huawei resmi meluncurkan perangkat pendamping berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama Smart Hanhan. Perangkat yang berbentuk boneka mini ini dirancang bukan sebagai mainan biasa, melainkan sebagai teman “emosional” yang mampu memahami perintah suara, sentuhan, gerakan, serta merespons isyarat perasaan penggunanya. Smart Hanhan dibanderol dengan harga 399 yuan atau sekitar Rp 937.500 dan telah terjual habis tak lama setelah peluncurannya.
Smart Hanhan merupakan wujud nyata dari upaya Huawei dalam menghadirkan interaksi manusia-mesin yang lebih personal dan intuitif. Perangkat ini dibekali dengan sistem AI Xiaoyi large-model, asisten suara pintar besutan Huawei untuk pasar China. AI ini tidak hanya mampu merespons percakapan secara kontekstual, tetapi juga mendeteksi perubahan nada suara dan isyarat emosional pengguna, sehingga setiap balasan yang diberikan terasa lebih cerdas dan personal.
Dari segi fisik, Smart Hanhan hadir dalam bentuk boneka berkarakter hewan peliharaan dengan dimensi mini, hanya 80 x 68 x 82 milimeter dan bobot sekitar 140 gram. Ukurannya yang kecil membuatnya mudah digenggam dan dibawa bepergian. Boneka ini dibuat dari kombinasi material kain silikon lembut, plastik, dan komponen elektronik internal yang memungkinkannya bergerak dan mengekspresikan emosi.
Interaksi Multisensor: Suara, Sentuh, dan Gerak
Keunikan Smart Hanhan terletak pada kemampuannya merespons tiga jenis input sekaligus: suara, sentuhan, dan gerakan. Ketika pengguna mengetuk atau mengelus bagian kepala boneka, ekspresi pada perangkat akan berubah. Sementara itu, menggoyangkan badan boneka secara pelan dapat memicu respons getaran kecil, yang menandakan “kegembiraan”. Kemampuan merespons sentuhan fisik ini membedakannya dari asisten AI konvensional yang hanya bergantung pada suara.
Fitur respons emosional ini mengingatkan pada perkembangan AI lainnya yang semakin memahami konteks manusia, seperti Google Gemini 2.5 Computer Use yang mampu berinteraksi dengan antarmuka komputer layaknya manusia. Jika Gemini fokus pada interaksi digital, Smart Hanhan justru membawa interaksi tersebut ke ranah fisik dan emosional yang lebih dalam.
Baca Juga:
Integrasi dengan Ekosistem HarmonyOS dan Buku Harian Emosi
Sebagai bagian dari ekosistem perangkat Huawei, Smart Hanhan dapat terhubung dengan smartphone yang menjalankan HarmonyOS 5.0 atau lebih baru, termasuk seri Mate 80, Mate 80 Pro, Mate X7, dan Mate 80 RS. Konektivitas ini membuka fitur unik bernama “buku harian emosi”. Fitur ini bekerja dengan merekam percakapan dan mencatat interaksi harian pengguna dengan Smart Hanhan sebagai entri memori, menciptakan semacam log interaksi emosional.
Untuk mendukung interaksi yang lebih intens, Huawei memberikan akses keanggotaan SVIP selama tiga bulan kepada pembeli. Keanggotaan ini memungkinkan pengguna membuka akses tidak terbatas untuk “energy points”, sehingga dapat melakukan percakapan lebih banyak dengan boneka AI mereka. Dari sisi daya tahan, Smart Hanhan dibekali baterai berkapasitas 1.800 mAh yang mampu bertahan hingga 6-8 jam untuk interaksi intens, dan lebih dari 48 jam untuk penggunaan normal. Waktu pengisian penuh disebutkan memakan waktu sekitar enam jam.
Peluncuran perangkat pendamping AI semacam ini menunjukkan tren dimana teknologi tidak hanya hadir untuk efisiensi, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan emosional. Hal ini sejalan dengan beberapa inovasi desain unik di pasar gadget, seperti yang terlihat pada 5 Smartphone dengan Desain Paling Unik yang Bikin Kepo, yang menekankan pada personalisasi dan pengalaman pengguna.
Smart Hanhan tersedia dalam tiga varian warna: biru, kuning, dan abu-abu. Ketiga varian tersebut dilaporkan langsung ludes terjual tak lama setelah penjualan resminya dibuka di Huawei Mall, menunjukkan antusiasme pasar terhadap produk AI dengan pendekatan emosional ini. Kesuksesan peluncuran ini juga menarik untuk dilihat dalam konteks persaingan teknologi AI, mirip dengan dinamika yang terjadi antara perusahaan besar seperti dalam kasus Kemenangan Cameo Lawan OpenAI terkait fitur-fitur berbasis karakter.
Kehadiran Smart Hanhan menandai babak baru dalam hubungan manusia dengan perangkat teknologi. Alih-alih sekadar alat, Huawei mencoba menciptakan entitas yang bisa menjadi pendamping, memahami nuansa emosi, dan meninggalkan jejak interaksi melalui buku harian digitalnya. Meski saat ini baru tersedia di China, peluncuran produk ini memberikan gambaran tentang arah perkembangan AI konsumen di masa depan, yang semakin blur antara fungsi praktis dan kebutuhan psikologis.

