Bayangkan sebuah chip yang mampu melakukan 42,5 juta miliar operasi matematika per detik—kinerja 24 kali lebih cepat dari superkomputer tercanggih di dunia. Inilah Ironwood, Tensor Processing Unit (TPU) generasi ketujuh Google yang baru saja diumumkan dalam ajang Google Cloud Next 2025. Bukan sekadar upgrade biasa, chip ini disebut-sebut sebagai lompatan terbesar dalam komputasi AI dekade ini.
Selama 10 tahun terakhir, TPU Google telah menjadi tulang punggung pelatihan model AI di berbagai perusahaan global. Namun, era AI generatif menuntut lebih dari sekadar pelatihan—butuh kemampuan inferensi real-time yang presisi. Di sinilah Ironwood menjawab tantangan itu dengan arsitektur yang dirancang khusus untuk menafsirkan data secara kontekstual dalam sekejap.
Lantas, apa yang membuat Ironwood berbeda dari pendahulunya, Trillium? Bagaimana chip ini akan mengubah lanskap AI industri? Mari kita selami revolusi hardware yang mungkin menjadi fondasi Gemini dan model AI masa depan Google.
Spesifikasi Gahar: 4.614 TeraFLOPS hingga 192GB HBM
Google tidak main-main dengan Ironwood. Chip ini membawa peningkatan signifikan dalam tiga aspek kritis:
- Komputasi: 4.614 TeraFLOPS—setara dengan 4.614 triliun operasi floating-point per detik
- Memori: 192GB High Bandwidth Memory (HBM) dengan bandwidth 7,2 Tbps
- Efisiensi: Desain “proaktif hemat daya” yang belum diungkap detailnya
Yang menarik, Ironwood mengadopsi filosofi scalability dari Trillium. Dalam konfigurasi maksimal (9.216 chip per pod), ia bisa mencapai 42,5 ExaFLOPS—angka yang membuat superkomputer El Capitan (2,7 ExaFLOPS) terlihat seperti kalkulator kuno.
Pathways: Teknologi Rahasia di Balik Skalabilitas Monster
Kunci kemampuan Ironwood terletak pada teknologi proprietary Google bernama Pathways. Sistem ini memungkinkan:
- Sinkronisasi ribuan chip dalam satu pod tanpa bottleneck
- Distribusi beban kerja inferensi secara dinamis
- Pemrosesan paralel masif untuk model AI dengan triliunan parameter
Amin Vahdat, VP/GM ML, Systems & Cloud AI Google, menyatakan Pathways dirancang untuk “menghilangkan batas antara komputasi dan memori”—sebuah solusi atas masalah von Neumann bottleneck yang selama ini membelenggu chip konvensional.
Dampak Industri: Dari Cloud Computing hingga Perangkat Edge
Ironwood bukan sekadar showcase teknologi. Kehadirannya akan langsung mempengaruhi tiga sektor:
- Layanan Cloud: Pelanggan Google Cloud bisa mengaksesnya akhir 2025 untuk inferensi AI real-time
- Pengembangan Model: Menjadi tulang punggung evolusi Gemini dan AI agentik Google
- Komputasi Edge: Versi mini kelak mungkin menghidupkan perangkat IoT dan smartphone
Pertanyaan besarnya: Akankah Ironwood memicu perlombaan chip AI baru antara Google, NVIDIA, dan startup seperti Cerebras? Jawabannya mungkin terletak pada bagaimana Google memposisikan harga dan aksesibilitasnya nanti.
Dengan kedatangan Ironwood, kita mungkin sedang menyaksikan awal dari era baru—di mana AI tidak lagi sekadar “pintar”, tapi mampu berpikir kontekstual dalam skala yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.