Telset.id – Jika Anda menerima pesan teks atau suara dari seseorang yang mengaku sebagai pejabat pemerintah AS, waspadalah. FBI memperingatkan publik tentang kampanye penipuan yang menggunakan pesan suara hasil AI untuk menyamar sebagai pejabat tinggi pemerintah. Tujuannya? Mengakses akun pribadi dan mencuri informasi sensitif atau uang.
Meski target utama adalah mantan dan petahana pejabat pemerintah—baik di tingkat federal maupun negara bagian—serta kontak mereka, bukan berarti scam serupa tidak akan muncul di ponsel Anda suatu hari nanti. Bagaimana cara kerja serangan berbasis AI ini, dan bagaimana menghindarinya?
Modus Penipuan AI yang Menipu
Scam ini bisa berbentuk smishing (melalui SMS/MMS) atau vishing (memo suara). Pelaku mengirim pesan suara atau teks yang seolah-olah berasal dari pejabat AS. Mereka membangun kepercayaan sebelum mengarahkan korban ke platform pesan lain melalui tautan berbahaya, yang berujung pada pengisian kredensial login atau unduhan malware.
Informasi yang didapat juga bisa digunakan untuk menarget kontak lain, memperluas jangkauan penipuan. Keberhasilan scam ini didukung oleh teknologi kloning suara dan AI generatif yang memudahkan pelaku menyamar sebagai figur publik. Nomor telepon pun bisa dipalsukan agar pesan terlihat berasal dari kontak tepercaya.
Baca Juga:
Cara Mengenali Pesan Vishing Palsu
Meski suara AI bisa meyakinkan, ada tanda-tanda yang bisa diwaspadai. Dengarkan pelafalan dan ritme yang tidak wajar, serta emosi yang datar. Suara AI cenderung kurang berinfleksi dan memiliki jeda aneh.
Selalu curigai komunikasi tak terduga—apalagi yang meminta informasi pribadi, uang, atau mengklaim urgensi. Verifikasi identitas pengirim dengan mencari kontak resmi atau menghubungi langsung. Jangan pernah mengklik tautan atau mengunduh lampiran dari pesan mencurigakan.
FBI juga menyarankan menggunakan kata/frasa rahasia dengan kontak dekat untuk memverifikasi identitas mereka dari AI. Seperti kasus penipuan SMS Fake BTS, kewaspadaan ekstra diperlukan di era digital ini.
Teknologi seperti AI Gemini Nano di Chrome mulai digunakan untuk melawan penipuan, tetapi kesadaran pengguna tetap kunci utama.