Telset.id – Jika Anda mengira Elon Musk masih ragu-ragu dengan kecerdasan buatan, pikirkan lagi. Sang miliarder baru saja mengumumkan komitmen penuhnya di bidang AI melalui xAI, startup yang disebut-sebut bakal menjadi pesaing berat di industri ini. Dalam cuitan terbarunya di X, Musk bahkan menyatakan telah keluar dari fase “penyangkalan” dan siap memanfaatkan gelombang AI sepenuhnya.
Perubahan sikap Musk ini menarik perhatian, mengingat sebelumnya ia dikenal sebagai salah satu tokoh yang paling vokal mengkritik bahaya AI. Pada 2014 silam, ia bahkan menyebut teknologi ini sebagai “memanggil iblis”. Namun, tampaknya Musk kini melihat peluang besar yang tak bisa diabaikan. “Saya menolak AI terlalu lama. Hidup dalam penyangkalan. Sekarang, permainan dimulai,” tulisnya.
Superkomputer xAI yang Mengejutkan Dunia
Bukti keseriusan Musk terlihat dari pencapaian teknis xAI. Jensen Huang, CEO NVIDIA, mengungkapkan kekagumannya atas kemampuan tim Musk membangun superkomputer AI dalam waktu singkat. “Apa yang dilakukan Elon dengan AI bersifat singular dan belum pernah dilakukan sebelumnya,” ujar Huang.
Biasanya, pembangunan superkomputer semacam ini memakan waktu empat tahun. Namun, tim xAI berhasil menyelesaikannya hanya dalam 19 hari – sebuah rekor yang membuat banyak ahli tercengang. Pencapaian ini menunjukkan dedikasi tinggi Musk dalam mengembangkan teknologi AI, khususnya untuk meningkatkan kemampuan model bahasa besar (LLM) Grok.
Baca Juga:
Integrasi AI di Seluruh Perusahaan Musk
Strategi Musk jelas: AI akan menjadi tulang punggung seluruh bisnisnya. Dalam cuitannya, ia menyebut tiga perusahaan utamanya – xAI, Tesla, dan SpaceX. Grok, model AI besutan xAI, sudah mulai diintegrasikan ke mobil Tesla untuk keperluan hiburan. Sementara itu, SpaceX baru saja menginvestasikan $2 miliar ke xAI.
Langkah ini menunjukkan betapa seriusnya Musk dalam menggarap potensi AI. Sebagai salah satu pendiri OpenAI, ia tentu paham betul seluk-beluk teknologi ini. Kini, dengan sumber daya yang dimilikinya di berbagai perusahaan, Musk berpotensi menciptakan ekosistem AI yang sulit ditandingi.
Pertanyaannya sekarang: apakah strategi “all in” Musk ini akan membawanya ke puncak industri AI? Atau justru membuktikan kekhawatirannya sendiri tentang bahaya teknologi ini? Satu hal yang pasti – persaingan di dunia AI semakin panas, dan Musk siap menjadi pemain utama.