Chatbot AI yang Paling Banyak Kumpulkan Data Pribadi: Fakta Mengejutkan!

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Pernahkah Anda bertanya-tanya seberapa banyak data pribadi yang dikumpulkan oleh chatbot AI favorit Anda? Dengan popularitas ChatGPT, Google Gemini, dan lainnya yang terus melonjak, pertanyaan ini semakin relevan. Faktanya, sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa beberapa chatbot ternyata mengumpulkan data pengguna jauh lebih banyak daripada yang Anda bayangkan.

Berdasarkan analisis dari Visual Capitalist dan Surfshark, chatbot AI tidaklah sama dalam hal privasi. Google Gemini, misalnya, tercatat sebagai yang paling “rakus” dalam mengumpulkan data pengguna, sementara Grok dari Elon Musk justru paling minim. Ini bukan sekadar asumsi—data ini bersumber dari label privasi resmi di Apple App Store, yang dirancang untuk transparansi.

Lalu, bagaimana detailnya? Mari kita selami lebih dalam untuk memahami risiko dan implikasi dari penggunaan chatbot AI sehari-hari.

Google Gemini: Raja Pengumpulan Data dengan 22 Jenis Informasi

Gemini, chatbot besutan Google, mengumpulkan data pengguna dalam skala yang mengkhawatirkan. Dari 10 kategori berbeda, tercatat 22 jenis data yang diakses, termasuk:

  • Kontak pengguna: Nama, alamat email, nomor telepon, bahkan alamat fisik.
  • Konten pribadi: Email, pesan teks, foto, video, hingga riwayat percakapan dengan layanan pelanggan.
  • Lokasi: Baik lokasi tepat (precise) maupun perkiraan (coarse).
  • Riwayat pencarian: Semua yang pernah Anda cari melalui layanan Google.

Meskipun Google menyatakan bahwa akses ini memerlukan izin eksplisit, kebijakan privasi mereka memungkinkan analisis data jika pengguna mengintegrasikan layanan tertentu. Artinya, jika Anda menggunakan Gemini untuk membaca email atau mengunggah foto, data tersebut bisa disimpan dan diproses lebih lanjut.

Claude dan Copilot: Tidak Jauh Berbeda

Di posisi kedua, Claude dari Anthropic mengumpulkan 13 jenis data, termasuk kontak, lokasi, dan konten yang dihasilkan pengguna. Sementara itu, Copilot milik Microsoft berada di urutan ketiga dengan 12 jenis data yang dikumpulkan, mencakup histori penggunaan dan diagnostik perangkat.

Kedua chatbot ini memang tidak seintensif Gemini, tetapi tetap saja—akses ke kontak dan lokasi adalah informasi sensitif yang patut diwaspadai.

ChatGPT dan Perplexity: Lebih “Ramah” Privasi?

Meski menjadi yang paling populer, ChatGPT hanya mengumpulkan 10 jenis data, tanpa akses ke lokasi pengguna. Perplexity, pesaingnya, juga mengumpulkan jumlah data yang sama, tetapi dengan keunikan: tidak menyentuh konten pengguna. Namun, Perplexity mencatat data pembelian, yang bisa menjadi celah bagi pelacakan kebiasaan belanja pengguna.

Grok: Pilihan Teraman dengan Koleksi Data Minimal

Grok, chatbot buatan xAI milik Elon Musk, tercatat sebagai yang paling sedikit mengumpulkan data. Dengan kebijakan privasi yang lebih ketat, Grok hanya mengakses informasi dasar seperti ID pengguna dan data diagnostik. Ini mungkin menjadi kabar baik bagi pengguna yang sangat peduli dengan privasi.

Perlu diingat, kebijakan privasi chatbot AI bisa berubah sewaktu-waktu. Selalu periksa label privasi di App Store atau situs resmi untuk memastikan Anda tidak memberikan lebih banyak data daripada yang seharusnya. Bagaimanapun, di era digital ini, kesadaran akan privasi adalah kunci.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI