Bayangkan sebuah tes kecerdasan yang bisa Anda selesaikan dalam dua kali percobaan, tapi membuat sistem AI paling canggih sekalipun hanya mampu meraih skor satu digit. Inilah yang ditawarkan oleh ARC-AGI-2, benchmark terbaru yang dirancang untuk mengukur sejauh mana kecerdasan buatan (AI) bisa meniru kemampuan adaptif manusia.
ARC-AGI-2: Tantangan Baru untuk AI
ARC Prize, organisasi yang dikenal sebagai “bintang utara” bagi peneliti Artificial General Intelligence (AGI), baru saja meluncurkan ARC-AGI-2. Benchmark ini tidak hanya lebih sulit dari pendahulunya, tapi juga dirancang untuk menginspirasi inovasi baru dalam pengembangan AI. Dengan total hadiah $1 juta, kompetisi tahun 2025 ini bertujuan mendorong terciptanya sistem yang benar-benar adaptif.
“Benchmark AGI yang baik berfungsi sebagai indikator kemajuan. Benchmark AGI yang lebih baik bisa membedakan kemampuan dengan jelas. Benchmark AGI terbaik melakukan semua itu sekaligus menginspirasi penelitian dan memandu inovasi,” jelas tim ARC Prize.
Filosofi Unik di Balik ARC-AGI
Berbeda dengan kebanyakan benchmark yang menguji kemampuan superhuman, ARC-AGI justru fokus pada apa yang belum bisa dilakukan AI – khususnya adaptabilitas yang menjadi ciri khas kecerdasan manusia. Filosofi desainnya memilih tugas-tugas yang “relatif mudah bagi manusia, tapi sulit atau mustahil bagi AI”.
- Mengukur fluid intelligence (kemampuan beradaptasi dengan tugas baru)
- Menghindari dataset yang hanya menguji hafalan
- Dirancang untuk menginspirasi ide-ide baru, bukan sekadar mengukur
Efisiensi: Faktor Krusial dalam Mendefinisikan AGI
Pencapaian AGI tidak hanya tentang kemampuan menyelesaikan tugas, tapi juga efisiensi – biaya dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menemukan solusi. ARC Prize kini memasukkan metrik efisiensi dalam laporan skor mereka, untuk mencegah solusi “brute-force” dianggap sebagai kecerdasan sejati.
Beberapa contoh nyata menunjukkan disparitas efisiensi antara manusia dan AI:
- Manusia bisa menyelesaikan tugas dengan sedikit contoh
- AI canggih masih membutuhkan data pelatihan dalam jumlah besar
- Proses pelatihan AI masih memerlukan pengawasan manusia intensif
Kompetisi ARC Prize 2025: Hadiah $1 Juta untuk Inovator
Kompetisi tahun ini menawarkan hadiah lebih besar dibanding 2024, dengan kategori termasuk:
- Penghargaan untuk solusi open-source terbaik
- Pengakuan untuk pendekatan paling inovatif
- Leaderboard publik untuk memantau kemajuan
Tahun lalu, ARC Prize 2024 diikuti oleh 1.500 tim kompetitor dan menghasilkan 40 makalah berpengaruh di industri. Dengan taruhan yang lebih tinggi tahun ini, organisasi ini berharap bisa mendorong terobosan yang lebih signifikan.
Menurut ARC Prize, kemajuan AGI tidak akan datang dari sekadar meningkatkan skala sistem yang ada, tapi dari ide-ide baru yang berani. Terobosan berikutnya dalam sistem umum yang efisien mungkin justru berasal dari peneliti kreatif yang berani menghadapi kompleksitas dan bereksperimen dengan penuh rasa ingin tahu.
Bagi Anda yang tertarik dengan perkembangan terbaru AI, benchmark ARC-AGI-2 patut menjadi perhatian. Bukan hanya karena tantangannya yang unik, tapi juga karena pendekatannya yang bisa mengubah cara kita mendefinisikan dan mengukur kecerdasan buatan di masa depan.