Telset.id – Jika Anda berpikir browser Safari akan stagnan dengan Google sebagai mesin pencari default-nya, bersiaplah untuk perubahan besar. Apple dikabarkan sedang mengeksplorasi integrasi alat pencarian berbasis kecerdasan buatan (AI) ke dalam Safari, sebuah langkah strategis di tengah ketidakpastian masa depan kerja samanya dengan Google.
Laporan eksklusif dari Bloomberg yang ditulis oleh Mark Gurman mengungkap bahwa Apple, melalui Eddy Cue—kepala divisi layanannya—telah menyatakan minatnya terhadap teknologi pencarian AI. Pernyataan ini muncul dalam persidangan kasus antimonopoli Departemen Kehakiman AS terhadap Alphabet Inc., induk perusahaan Google.
Mengapa Apple Berpaling ke AI?
Eddy Cue mengungkapkan bahwa untuk pertama kalinya, jumlah pencarian di Safari mengalami penurunan. Menurutnya, fenomena ini disebabkan oleh pergeseran pengguna yang mulai beralih ke layanan AI seperti ChatGPT, Perplexity AI, dan Anthropic untuk mendapatkan jawaban langsung tanpa perlu membuka hasil pencarian tradisional.
“Sebelum era AI, tidak ada alternatif yang benar-benar valid. Sekarang, ada pendatang baru yang menangani masalah pencarian dengan cara berbeda,” ujar Cue. Apple bahkan dikabarkan telah melakukan pembicaraan dengan Perplexity AI, meskipun belum ada keputusan untuk menjadikannya default di Safari.
Baca Juga:
Dampak Kasus Antimonopoli Google
Kerja sama Apple dan Google selama ini menghasilkan miliaran dolar bagi Apple, berkat kesepakatan yang menjadikan Google sebagai mesin pencari default di Safari. Namun, kasus antimonopoli ini bisa mengancam aliran pendapatan tersebut. Meski demikian, Cue menegaskan bahwa Google masih menjadi pilihan terbaik untuk saat ini.
Namun, Apple tidak tinggal diam. Mereka telah mengintegrasikan ChatGPT ke dalam Siri dan berencana menambahkan Gemini, AI milik Google, dalam waktu dekat. Langkah ini menunjukkan betapa seriusnya Apple dalam mengadopsi teknologi AI untuk memperkuat ekosistemnya.
Masa Depan Pencarian AI di Safari
Cue optimistis bahwa teknologi AI akan terus berkembang, terutama dalam hal indeks pencarian. “Dengan banyaknya pemain besar dan pendanaan yang memadai, saya yakin transisi ke pencarian AI tidak bisa dihindari,” katanya.
Jika Apple benar-benar membawa opsi pencarian AI ke Safari, pengguna bisa mendapatkan jawaban lebih cepat tanpa harus mengunjungi banyak situs. Namun, tantangan utamanya adalah memastikan kualitas dan keakuratan informasi yang disajikan oleh AI.
Perubahan ini juga bisa berdampak besar pada industri pencarian online. Google, yang selama ini mendominasi, harus berinovasi lebih cepat untuk mempertahankan posisinya. Sementara itu, Apple berpeluang menciptakan pengalaman browsing yang lebih cerdas bagi jutaan penggunanya.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Apple terkait Safari, Anda bisa membaca artikel kami sebelumnya: Dituding Serahkan Data Safari ke China, Begini Tanggapan Apple.