Telset.id – Industri musik country, yang lama mengusung citra kesederhanaan dan keaslian pedesaan, kini dengan cepat mengadopsi kecerdasan buatan (AI) untuk produksi lagu. Laporan mendalam dari The Verge mengungkap bahwa alat-alat AI seperti Suno telah menjadi “ubiquitous” atau ada di mana-mana di Nashville, pusat industri musik country, digunakan oleh semua kalangan dari penulis lagu pemula hingga yang paling top.
Trannie Anderson, penulis lagu untuk artis seperti Reba McEntire, menyebut teknologi ini digunakan secara luas. “Dari penulis lagu tingkat pemula hingga yang paling puncak,” katanya kepada The Verge. Bahkan, sumber-sumber yang diwawancarai mengonfirmasi bahwa bintang besar seperti Jelly Roll dan Dustin Lynch telah dikirimi demo lagu dengan suara mereka sendiri yang disintesis secara digital.
Pergeseran ini bukanlah hal yang sepenuhnya mengejutkan jika menilik sejarah industri musik country itu sendiri. Seperti yang diamati oleh jurnalis musik folk Kim Ruehl, musik pop-country kontemporer muncul sebagai lengan komersial dari musik folk Amerika. Perbedaannya terletak pada keterlibatan bisnis besar dalam pengembangan karier bintang-bintang country. Dalam konteks itu, efisiensi yang ditawarkan AI—memotong biaya produksi dan meningkatkan keuntungan—adalah langkah logis berikutnya bagi industri yang selalu berorientasi pasar.
AI sebagai Mesin Demo yang Efisien
Meskipun alat AI seperti Suno mampu menghasilkan hampir semua yang dibutuhkan produser musik—lirik, vokal latar, melodi—penggunaannya saat ini terutama difokuskan pada produksi demo. Bagi para musisi yang sedang naik daun, pembuatan demo adalah sumber pendapatan penting, namun prosesnya bisa memakan waktu dan biaya.
Eric Olson, seorang penerbit yang diwawancarai The Verge, mendorong penulis lagu country untuk menggunakan AI dalam membuat sampel lagu. “Jika saya bisa memberikan 20 persen terakhir kepada Suno dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anak saya, itu sangat besar,” ujarnya, menyoroti efisiensi waktu yang signifikan.
Kasus Maggie Reaves, seorang penyanyi-penulis lagu yang sedang naik daun, menjadi contoh nyata. Ketika mendapatkan kontrak dari seorang “artis besar” dengan tenggat waktu satu hari, Reaves menulis lagu di atas kertas sebelum memasukkannya ke Suno. Penerbitnya kemudian mengatakan hasilnya “sempurna” dan langsung mengirimkannya kepada artis tersebut. “Saya langsung melihat

