Telset.id, Jakarta – Usaha Iran untuk meluncurkan satelit berbuah kegagalan. Ini lantaran negara Timur Tengah tersebut mengabaikan peringatan Amerika Serikat (AS) untuk tidak mengambil langkah dalam proyek antariksa tersebut.
Bulan ini, Washington memperingatkan Teheran untuk tidak melakukan tiga peluncuran roket yang dinilai akan melanggar resolusi Dewan Keamanan AS. Sebab, mereka menggunakan teknologi rudal balistik.
Menurut Reuters, dikutip Telset.id, Kamis (17/1/2019), AS mengkhawatirkan teknologi balistik jarak jauh yang digunakan untuk menempatkan satelit ke orbit juga bisa digunakan untuk meluncurkan hulu ledak.
{Baca juga: InSight, Wahana Antariksa NASA Mendarat di Mars}
Namun, Iran kadung menganggap program luar angkasa itu sebagai kebanggaan nasional. Mereka yakin peluncuran kendaraan ruang angkasa dan uji coba rudal bukanlah pelanggaran dan akan terus berlanjut.
Menteri Telekomunikasi Iran, Mohammad Javad Azari-Jahromi, mengatakan, satelit bernama Payam tersebut mengalami kegagalan pada tahap ketiga peluncuran karena tidak mencapai kecepatan yang memadai.
{Baca juga: NASA Siapkan Proyek Untuk Jelajah Atmosfer Matahari}
Satelit itu sebenarnya dipakai untuk keperluan pencitraan dan komunikasi. Satelit dipasangi empat kamera, dan direncanakan untuk mengorbit di ketinggian 500 kilometer selama sekitar tiga tahun.
Meski gagal, satelit lain bernama Doosti sedang menunggu untuk diluncurkan. “Kita tidak harus berhenti. Dalam situasi ini, orang Iran berbeda dari orang lain dalam hal semangat dan keberanian,” kata Azari-Jahromi. [SN/IF]
