70% Pekerja Kantoran Senang “Dibantu” AI

Telset.id, Jakarta – Selama ini muncul kekhawatiran bahwa kehadiran teknologi Artificial Intelligence (AI) dapat menggantikan pekerjaan manusia. Tetapi survei terbaru menunjukan bahwa 70% karyawan menilai bahwa teknologi AI justru membantu mereka dalam bekerja.

Menurut Presiden Direktur, Microsoft Indonesia, Harris Izmee terdapat 4 kategori jawaban ketika mereka bertanya soal teknologi AI. Dua kategori jawaban yang menunjukan AI justru dianggap membantu pekerjaan manusia.

Sebanyak 53% karyawan menilai bahwa AI bisa membuat hasil pekerjaan menjadi lebih baik. Kemudian sebanyak 17% karyawan menilai AI dapat mengurangi tugas rutin mereka dalam pekerjaan.

“Jadi 70% karyawan percaya AI tidak akan menggantikan manusia, tetapi melahirkan jenis pekerjaan baru yang mengharuskan masyarakat memiliki keterampilan yang memadai,” ucap Harris di The Ritz-Carlton Hotel, Jakarta Selasa (12/03/2019).

{Baca juga: Pertama di Dunia, “Robot AI” Jadi Pembaca Berita TV di China}

Kemudian ada 15% karyawan yang menilai jika AI dapat memberikan pengetahuan baru bagi karyawan. Selain itu 10% menilai bahwa AI tidak berdampak bagi pekerjaan mereka. Sisanya presentase tanggapan teknologi AI menggantikan pekerjaan hanya dibawah 10%.

“Hanya 5% karyawan yang percaya bahwa AI dapat mengambil pekerjaan mereka bahkan menggantikannya,” tambah Harris.

Perlu diketahui bahwa  Microsoft dan IDC Asia Pasifik melakukan studi tentang adopsi Artificial Intelligence (AI) di Asia Pasifik dan Indonesia. Studi ini menunjukan bahwa hanya 14% perusahaan di Indonesia, yang menerapkan AI dalam startegi bisnis dan organisasi mereka.

“Ada 14% organisasi yang adopting AI dalam core strategy mereka. Lalu ada 42% perusahaan yang mulai bereksperimen dengan AI sebagai bagian dari strategi organisasi,” ujar Haris.

{Baca juga: Baru 14% Perusahaan di Indonesia yang Terapkan AI}

Survei ini dilakukan terhadap 112 pemimpin bisnis dan 101 karyawan di Indonesia. Survei juga dilakukan oleh 1605 pemimpin bisnis dan 1585 karywan berpartisipasi dalam penelitian ini. Dari ribuan tersebut, ada 112 pemimpin bisnis dan 101 karyawan di Indonesia.

Adapun 15 negara kawasan Asia Pasifik terlibat dalam penelitian ini seperti Australia, China, Hongkong, Indonesia, India, Jepang, Korea, Malaysia, New Zealand, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Taiwan, Thailand dan Vietnam. [NM/HBS]

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI