Telset.id – Riset terbaru dari Lee Kuan Yew School of Public Policy National University of Singapore mengungkap bahwa kombinasi teknologi 5G dan kecerdasan artifisial (AI) mampu mendorong pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN. Menurut laporan tersebut, sinergi kedua teknologi ini dapat membuka potensi besar bagi kawasan.
Profesor Vu Minh Khuong dari Lee Kuan Yew School of Public Policy menjelaskan, “Dengan AI, 5G menjadi lebih bertenaga. Teknologi ini tidak hanya mempercepat pengembangan AI tetapi juga mendorong inovasi di sektor tradisional dan emerging technology lainnya.” Pernyataan ini disampaikan dalam webinar bertajuk Leveraging 5G to Accelerate AI-Driven Transformation in ASEAN yang diikuti dari Jakarta, Selasa (9/7/2025).
Data dari GSMA Mobile menunjukkan, pada 2024 industri teknologi mobile—termasuk infrastruktur 5G untuk AI—berkontribusi sekitar 6% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) global, senilai US$6,48 triliun. Vu memperkirakan, ASEAN menyumbang sekitar 5% dari total angka tersebut.
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Digital ASEAN
Laporan tersebut memproyeksikan, kontribusi teknologi mobile terhadap ekonomi global akan terus meningkat hingga 8,4% dari PDB dunia pada 2030, dengan nilai mencapai US$10,86 triliun. “Ini membuktikan bahwa kolaborasi 5G dan AI akan memberikan dampak ekonomi signifikan. ASEAN perlu meningkatkan pemanfaatan 5G dalam lima tahun ke depan,” tegas Vu.
Singapura menjadi bukti nyata kesuksesan implementasi 5G dan AI. Dalam kurun 30 tahun, negara ini berhasil bertransformasi dari negara berkembang menjadi ekonomi maju berkat adopsi kedua teknologi tersebut. Salah satu contohnya adalah proyek Pelabuhan Tuas yang sepenuhnya otomatis dan berbasis teknologi canggih.
Baca Juga:
Lima Strategi untuk ASEAN
Untuk memaksimalkan potensi 5G dan AI, laporan ini merekomendasikan lima prioritas strategis:
- Merumuskan strategi nasional 5G-AI dengan peta jalan detail untuk 2025-2030.
- Membentuk lembaga koordinasi yang kuat di tingkat ASEAN.
- Menyiapkan kebijakan spektrum yang visioner untuk aksesibilitas dan inovasi.
- Membangun ekosistem AI dinamis melalui kolaborasi publik-swasta.
- Menerapkan kerangka kerja pemantauan kemajuan dan penyesuaian arah.
Adopsi 5G di kawasan ASEAN terus meningkat, didukung oleh peluncuran perangkat seperti Vivo Y50 5G dan Realme 15 5G yang menawarkan teknologi terkini dengan harga kompetitif.
Dengan implementasi strategis, ASEAN berpeluang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi digital global dalam dekade mendatang.