JAKARTA – Dalam Konferensi Radiokomunikasi Dunia (World Radiocommunication Conference) 2015 yang berlangsung belum lama ini, ITU memutuskan untuk melakukan harmonisasi secara global untuk pita 700 MHz, dengan mengalokasikannya untuk penggunan LTE di Region 1 ITU. Region 1 ITU sendiri meliputi kawasan Eropa, Afrika, Timur Tengah dan Asia Tengah.
Sebelumnya, keputusan serupa juga pernah diambil organisasi internasional ini pada WRC-07, dimana spektrum 700-MHz diadopsi oleh daerah ITU dua dan tiga, yang meliputi Amerika dan Asia-Pasifik. Meskipun, Eropa sediri sebenarnya tidak sepenuhnya bergantung pada keputusan ITU ketika memilih untuk mengadopsi pita 700 MHz untuk LTE.
Pekan lalu, Perancis mengumumkan hasil lelang dari spektrum 700-MHz, yang menghasilkan €2,8 miliar dari prosesnya. Pada bulan Juni, Jerman menjadi pasar Eropa pertama yang menjual spektrum 700 MHz, sebagai bagian dari lelang yang juga meliputi frekuensi 900 MHz, 1500 MHz dan 1800 MHz. Dari lelang ini, negara total memperoleh penghasilan €5.1 miliar.
Namun demikian, “keputusan WRC-15 menandai perkembangan mobile broadband pada skala dunia, terlepas dari lokasi, jaringan atau terminal yang digunakan,” ungkap Sekjen ITU, Houlin Zhao, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Total Telecom, Kamis (26/11).Senin lalu.
Spektrum di pita 700 MHz cocok untuk menyediakan cakupan broadband selular, baik di dalam ruangan maupun di daerah yang luas.
Menurut François Rancy, Direktur biro komunikasi radio ITU, harmonisasi global membuka jalan bagi produsen dan operator seluler untuk menawarkan mobile broadband dengan harga yang terjangkau di daerah yang saat ini terlayani.
ITU mengatakan keputusannya memberikan perlindungan penuh kepada lembaga penyiaran TV dan layanan navigasi aeronautika yang juga menggunakan pita 700 MHz. [IF]
