Jakarta – Memotret di malam hari itu gampang-gampang susah. Seperti asal katanya yang berasal dari bahasa Yunani photos/phos dan graphe yang kurang lebih berarti “menggambar dengan cahaya”, elemen penting dari fotografi jelas-jelas adalah cahaya. Sementara malam hari identik dengan gelap cahaya yang minim, apalagi dalam street photography dimana pemotretan dilakukan dengan spontan dan si fotografer tidak bisa merekayasa pencahayaan.
Karena itu, kunci memotret di malam hari adalah pemilihan subyek. Pilihlah subyek yang tercahayai. Ada jutaan sumber cahaya di jalanan kota besar seperti Jakarta. Lampu jalan, lampu kendaraan, cahaya lampu dari gedung-gedung bertingkat bahkan cahaya dari layar gadget, semuanya bisa dimanfaatkan untuk memotret.
Pintar-pintarlah mengobservasi sumber cahaya dan efeknya terhadap subyek. Kenali macam-macam jenis cahaya lampu dan warna yang dihasilkannya dalam foto.
Satu catatan penting adalah: kenali alat kita. Setiap gadget punya sensitifitas cahaya yang berbeda-beda. Kalau kita tahu bahwa gadget kita tidak terlalu peka menangkap cahaya, jangan memaksakan diri dan cari subyek lain yang berada di tempat bercahaya lebih kuat.
Dengan kata lain, mempunyai gadget dengan kamera yang mumpuni seperti Samsung Galaxy S6 Edge akan membuat kita lebih fleksibel dan punya kesempatan lebih banyak untuk mendapatkan foto yang kita inginkan.