Telset.id, Jakarta – Fitur pemindai sidik jari diklaim sebagai sistem pengamanan perangkat yang paling aman. Benarkah? Pernyataan itu sepertinya mulai diragukan, karena para peneliti di Michigan State University mampu membobol sensor sidik jari hanya dengan cara yang sangat sederhana, yakni dengan menggunakan printer!. Waduuh..
Para peneliti dari Michigan State University telah menerbitkan sebuah makalah tentang teknik baru untuk membobol scanner sidik jari di smartphone dengan cara yang mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Ya, caranya sangat sederhana, yakni dengan dengan meniru sidik jari pemilik smartphone dengan mencetak salinan dari sebuah printer inkjet biasa plus sebuah tinta konduktif.
Tinta yang dimaksud tadi menggunakan tinta buatan AgIC, yaitu perusahaan yang memproduksi tinta konduktif dan kertas khusus yang mampu menyalurkan arus listrik. Sejatinya, kedua bahan tersebut merupakan materi untuk membuat papan sirkuit listrik para DIY-ers (do-it-yourself).
Para peneliti menunjukan bagaimana proses untuk bisa menggunakan cara ini. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan memotret sidik jari pemilik ponsel, baik dari bekas yang menempel di gelas atau tempat lain Tapi harap diketahui, foto yang dihasilkan harus benar-benar detail atau memiliki resolusi tinggi.
Selanjutnya foto tersebut kemudian dipindai ke komputer dan dibalik agar nantinya bisa dicetak dengan posisi seharusnya. Kemudian pasang cartridge dari tinta AgIC ke printer inkjet biasa, juga kertas glossy khusus untuk tinta tersebut
Langkah berikutnya mencetak salinan sidik jari tadi ke kertas glossy dengan ukuran normal sesuai ukuran sidik jari pemilik ponsel. Proses pun selesai, sangat sederhana bukan.
Dengan cara sederhana ini, para peneliti berhasil membocol pengamanan sidik jari yang digunakan oleh Galaxy S6 dan Huawei Honor 7. Tentunya tidak hanya dua smartphone itu saja yang bisa dibobol, karena semua perangkat yang menggunakan scanner sidik jari juga bisa ditembus.
Para peneliti mengatakan temuan mereka ini bukan bermaksud untuk dipakai ke hal-hal negatif atau tindak kejahatan. Peneliti hanya berharap agar para produsen smartphone bisa lebih teliti dan membuat sistem pengamanan yang lebih bagus lagi. Karena sistem pengamanan pemindai sidik jari yang sekarang terbukti mudah dibobol dengan cara yang sederhana.[HBS]
