Telset.id, Jakarta – Samsung telah mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebutkan bahwa saat ini sudah 1 juta pelanggan di seluruh dunia, yang menggunakan Galaxy Note 7 versi aman sebagai tahap akhir recall perangkat di seluruh dunia.
Proses recall yang dilakukan Samsung secara global sendiri, yang dimulai pada 2 September lalu, memang sempat mengalami banyak kendala dan klimaksnya terjadi ketika lagi-lagi muncul laporan mengenai meledaknya perangkat ini di China. Samsung akhirnya menegaskan bahwa perangkat yang dijual di China aman, karena perusahaan asal Korea ini menggunakan baterai dengan jenis yang berbeda.
Samsung saat ini memang mendapatkan pukulan telak di negara tirai bambu yang menyebabkan mereka terpaksa memutus kerjasama dengan lima produsen besar di negeri ini.
[Baca juga: Overheating di Galaxy Note 7 Pengganti Bukan Masalah]
Sepertinya Samsung juga menukar baterai yang berpotensi meledak dengan baterai dengan sel yang aman yang juga kebetulan digunakan pada perangkat versi aman di negeri ini. Jadi semua model Galaxy Note 7 akan menggunakan baterai yang diproduksi oleh Amperex Technology Limited (ATL).
“Saat ini, Galaxy Note 7 yang baru telah ditukar baterainya dengan versi yang identik dengan versi China,” jelas Samsung.
Saat ini baru 1 juta pengguna yang menggunakan Galaxy Note 7 versi aman dari 2.5 juta pengguna yang perangkatnya ditarik kembali oleh Samsung, di mana 90 persennya memilih untuk model pengganti daripada pengembalian dana. Jadi diperkirakan Samsung masih harus mengejar 1,25 juta perangkat lagi untuk dibagikan kepada pelanggan yang bersangkutan.
[Baca juga: Versi Anyar Galaxy Note 7s Punya Indikator Baterai Hijau]
Setelah proses ini selesai, Samsung akan mulai kembali melakukan pengiriman ke toko-toko resmi untuk memulai penjualan. Diperkirakan proses recall ini akan selesai pada awal Oktober sebelum melakukan penjualan kembali pada akhir bulannya. [FHP/IF]
