Asus ZenUI 3.0
Di dalam setiap produk smartphone Asus, kita akan melihat UI yang berbeda dari yang lainnya. UI ini dikenal sebagai ZenUI. Di ZenUI kali ini berbeda dengan yang lainnya karena sudah melakukan update ke versi ZenUI 3.0.
Kemudian juga di aplikasi default sudah berubah yaitu messaging sudah menggunakan Google Messenger, browser utama menggunakan Google Chrome, aplikasi email menggunakan Google Mail dan kalendar menggunakan Google Calendar.
Anda menggunakan touch gesture di ZenFone? Bagi Anda yang belum pernah, touch gesture merupakan fitur yang bisa mengaktifkan aplikasi dengan menggambarkan sebuah huruf di layar yang sedang sleep. ZenUI ini juga bisa menggunakan double tap to wake and to sleep. Ini sangat memudahkan agar kita tidak perlu sering menggunakan power button.
ZenUI juga bisa dikostumisasi hingga menghasilkan tampilan yang berbeda beda sesuai selera kita. Kita juga bisa menemukan toko aplikasi untuk tema, wallpaper dan icon di dalam aplikasi theme.
Sekarang ZenUI juga sudah bisa dikostum untuk menggunakan 2 layer atau 1 layer saja. Kalau satu layer itu aplikasinya ada di home screen semua. Jadi tinggal swipe ke kanan terus untuk memilih aplikasi. Sedangkan untuk 2 layer itu aplikasi berada di app drawer seperti pada umumnya. Semua tergantung dari preferensi masing-masing pengguna.
Ada juga Easy Mode. Untuk Easy Mode sendiri biasanya penulis aktifkan untuk teman-teman yang baru move ke smartphone. Untuk belajar di satu minggu pertama kemudian baru switch ke menu biasa.
Bloatware masih menjadi ciri khas ZenUI 3.0 di ZenFone 3 ZE520KL. Sayangnya, Asus terlalu banyak menjejali aplikasi bloatware yang sebenarnya tidak terlalu berguna. Untungnya, aplikasi bloatware tersebut dapat dihapus seluruhnya.
Kekurangan:
Body kaca licin dan cepat kotor. Body kaca Zenfone 3 nampak cepat kotor oleh jejak bekas sidik jari. Sebaiknya Anda sering-sering membersihkan body mulusnya, jika ingin tetap terlihat kinclong. Selain itu, yang agak mengganggu kenyamanan adalah karena handset ini cukup licin saat digenggam.
Tanpa backlight. Lagi-lagi Asus tidak memberikan backlight pada capacitive button (tombol menu). Alhasil, tiga soft button di bagian depan smartphone tidak terlalu terlihat saat berada di tempat kurang cahaya. Secara tampilan, Zenfone 3 akan lebih terlihat mewah jika Asus menyematkan di tombol menu.
Tanpa fast charging. Zennfone 3 ZE520KL memang sudah dibekali port USB Type-C, namun sayangnya smartphone ini belum mendukung fitur fast charging. Fitur ini sebenarnya akan sangat membantu jika dihadirkan, karena pengisian baterai cukup memakan waktu yang lama, yakni hingga dua jam. Bagi Anda yang mobile, hal ini tentu menjadi salah satu pertimbangan.
Terlalu banyak bloatware. Meski membawa fitur-fitur baru yang keren, namun ZenUI 3.0 nampak terlalu banyak dijejali aplikasi bloatware. Sedikitnya ada lebih dari lima aplikasi bloatware yang sebenarnya tidak terlalu berguna. Untungnya, aplikasi bloatware tersebut bisa dihapus seluruhnya, kalau memang Anda merasa tidak membutuhkannya.
Kesimpulan:
Well, overall desain Zenfone 3 boleh dibilang cukup bagus, setidaknya nampak lebih premium jika dibanding pendahulunya. Kesan premium ini dapat mengecoh orang yang mengira smartphone ini dibanderol dengan harga yang mahal. Secara performa, Zenfone 3 juga mendapat peningkatan yang signifikan. Terbukti, smartphone ini dapat melahap game-game berat dan aplikasi-aplikasi lainnya dengan mulus.