Telset.id, Jakarta – Xiaomi untuk pertama kalinya meninggalkan MIUI dan lebih memilih menggunakan UI asli dari Google untuk ponsel android pertamanya, Xiaomi Mi A1. Lantas, bagaimana awalnya Xiaomi dan Google bekerjasama “secara ekslusif” untuk menghadirkan Mi A1?
Saat berbincang dengan tim Telset.id, Director of Product Management and Marketing Xiaomi Global, Donovan Sung menceritakan kisah awal bagaimana mereka (Xiaomi) bisa memasangkan platform Android One pada Mi A1.
“Setahun yang lalu, Google datang kepada kami untuk mengajak kami membuat Android One ke tingkat selanjutnya,” kata Donovan usai acara peluncuran Xiaomi Mi A1 di Senayan City Jakarta, Selasa (20/09/2017).
Kedua perusahaan tersebut membuat rencana untuk tidak lagi membuat Android One dikhususkan untuk perangkat entry-level saja, melainkan untuk tingkat smartphone selanjutnya seperti mid-end ke atas dengan spesifikasi mumpuni.
“Google saat itu membutuhkan partner untuk membawa Android One ke tingkat selanjutnya,” lanjut Donovan.
Kemudian menurutnya, Xiaomi akhirnya “membalas” kunjungan Google dengan membawa smartphone prototype atau cikal bakal Mi A1 ke Google. Saat itu mereka bertemu langsung dengan Senior Vice President of Platforms and Ecosystems Android, Hiroshi Lockheimer.
“Hiroshi melihat prototype itu dan menyatakan jika itu merupakan smartphone yang bagus,” ucapnya.
Donovan mengungkapkan, bahwa Mi A1 dijanjikan akan mendapatkan pembaruan hingga Android P, dan dipastikan akan segera mendapatkan Android Oreo pada akhir tahun ini.
Seperti diketahui, Mi A1 baru saja diluncurkan di Indonesia. Ponsel ini hadir dengan layar berukuran 5,5 inch, dan membawa prosesor octa-core 2.0 GHz Snapdragon 625, RAM 4GB, ROM 64GB.
Selain itu, ponsel ini juga dibekali baterai berkapasitas 3,080 mAh dan sudah memiliki kamera ganda beresolusi masing-masing 12MP dengan konfigurasi yang mirip seperti iPhone 7 Plus dan juga XIaomi Mi 6. (FHP/HBS)