Telset.id, Jakarta – Meski iPhone X sudah diluncurkan dan bahkan akan segera dijual perdana pada 3 November mendatang, namun masih ada satu pertanyaan yang mungkin muncul di benak masyarakat. Pertanyaan itu adalah, kenapa Apple memilih Face ID dan meninggalkan Touch ID yang berbasis sidik jari?
Sudah kita ketahui sebelumnya, memang Face ID memiliki kemungkinan tersulit untuk bisa dikelabui karena memiliki perbandingan 1 : 1.000.000. Namun Face ID memiliki “kekurangan” yang cukup unik yakni tidak bisa membedakan sepasang kembar yang benar-benar mirip satu sama lain.
Selain itu, kenapa Apple tidak “meniru” keputusan Samsung atau smartphone Android lainnya dengan menaruh sensor sidik jari atau Touch ID di bagian belakang. Atau yang lebih canggih lagi, menaruh sensor sidik jari tepat di bawah layar.
Menjawab pertanyaan tersebut SVP of Hardware Engineering Apple, Dan Riccio, menjelaskan dalam sebuah wawancara jika sebenarnya Touch ID sama sekali bukan menjadi pilihan bagi sistem keamanan pada iPhone X, meski diakui dirinya keputusan tersebut amatlah sulit bagi Apple.
“Sesungguhnya tantangan terberat yang kami miliki adalah mengganti Touch ID,l. Sangat, sangat sulit. Jika kita mau menggantinya, kita ingin menggantinya dengan sesuatu yang pada akhirnya baik dan lebih alami,” katanya seperti dikutip Tim Telset.id dari Tech Crunch, Rabu (01/11/2017).
Menurutnya, daripada mengganti kembali desain iPhone X dengan menaruh Touch ID di dalam layar atau di bagian belakang smartphone karena akan mengganggu jadwal yang sudah memasuki “menit akhir”, akhirnya pilihan pun jatuh kepada Face ID.
“Jadi kita tidak membuang waktu melihat sidik jari di belakang atau di bawah layar atau di sisi lain karena jika kita melakukan hal-hal itu, akan menjadi perubahan pada menit terakhir,” jelasnya.
Jadi, menurutnya, Face ID pun memang dijadikan solusi bagi Apple untuk menjadikan iPhone X sesuai harapan mereka. “Ketika kita berada di garis awal untuk jadikan Face ID agar menjadi sebaik apa seperti sekarang, kita tahu bahwa jika kita bisa sukses, kita dapat membuat produk yang ingin kita lepas dan harapkan,” ujarnya. (FHP/HBS)