Telset.id – Vivo iQOO 15 resmi hadir di pasar Indonesia dengan harga awal mulai dari Rp 12.999.000. Smartphone flagship dari sub-brand Vivo ini langsung menegaskan ambisinya di kelas premium dengan membawa paket spesifikasi yang agresif, terutama pada sektor daya tahan dan performa. Dengan baterai berkapasitas besar dan chipset terbaru Qualcomm, iQOO 15 tidak hanya menargetkan pengguna biasa, tetapi juga gamer dan power user yang membutuhkan perangkat siap pakai untuk segala situasi.
Dari segi desain, iQOO 15 mengusung bodi premium dari kombinasi kaca dan aluminium dengan sertifikasi ketahanan air dan debu IP68. Layarnya merupakan panel AMOLED Samsung berukuran 6.85 inci dengan resolusi QHD+ dan teknologi refresh rate adaptif LTPO yang bisa berayun dari 1 Hz hingga 165 Hz. Kombinasi ini menjanjikan kualitas layar yang tajam, responsif, dan hemat daya. Namun, di balik spesifikasi yang menggiurkan tersebut, bagaimana performa nyata iQOO 15 dalam penggunaan sehari-hari dan apakah harganya yang mendekati Rp 13 juta dapat dibenarkan?
Dapur Pacu Tangguh: Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Hasil Benchmark
Jantung dari performa vivo iQOO 15 adalah chipset Qualcomm Snapdragon 8 Elite Gen 5 yang diproduksi dengan proses 3nm. Konfigurasi CPU-nya terdiri dari dua core performa utama berkecepatan 4.61 GHz dan enam core efisiensi 3.63 GHz, didukung oleh GPU Adreno 840. Chipset ini, seperti yang diumumkan dalam rilisan resmi Qualcomm, memang dirancang untuk menjadi yang terdepan. Dalam pengujian benchmark AnTuTu versi 11, iQOO 15 berhasil mencetak skor yang sangat tinggi, yaitu lebih dari 4 juta poin. Angka ini memberikan gambaran awal tentang kekuatan mentah perangkat yang siap menangani tugas berat, mulai dari gaming grafis tinggi hingga pengeditan video.
Prosesor Snapdragon 8 Elite Gen 5 pada iQOO 15 berperan layaknya mesin balap yang telah dioptimalkan untuk efisiensi bahan bakar. Ia tidak hanya menawarkan kecepatan puncak yang luar biasa, tetapi juga diharapkan memiliki manajemen termal yang lebih baik berkat proses fabrikasi 3nm. Hal ini didukung oleh adanya sistem pendingin aktif di dalam bodi perangkat. Untuk konteks pasar, performa ini akan menjadi bahan perbandingan langsung dengan flagship lain di kelasnya, seperti yang terjadi dalam duel antara iQOO 15 dan Samsung Galaxy S25 Ultra.

Sistem Kamera Triple 50MP: Versatilitas di Setiap Situasi
Salah satu kelebihan vivo iQOO 15 yang paling menonjol adalah konfigurasi kamera belakangnya. Vivo memasang tiga lensa, masing-masing dengan sensor 50MP, yang menangani bidang pandang berbeda. Lensa utama menggunakan sensor Sony IMX921 (1/1.56″) dengan aperture f/1.88, didukung Optical Image Stabilization (OIS). Lensa wide-angle memakai sensor Samsung S5KJN1 (1/2.76″), sementara lensa telephoto menggunakan sensor Sony IMX882 (1/1.95″) dengan aperture f/2.6.
Dengan tiga sensor beresolusi tinggi, performa kamera iQOO 15 dijanjikan sangat detail. Adanya OIS pada lensa utama dan telephoto akan membantu menghasilkan foto dan video yang stabil, terutama dalam kondisi cahaya rendah atau saat menggunakan zoom. Fitur seperti perekaman video 8K, slow-motion 960 fps, dan Night Mode melengkapi kemampuannya. Pendekatan triple 50MP ini mirip dengan strategi yang diusung beberapa rival, menawarkan versatilitas tanpa harus mengorbankan kualitas di satu bidang tertentu. Namun, kualitas hasil akhir tetap perlu diuji secara langsung untuk membandingkannya dengan flagship lain yang mungkin mengutamakan tuning perangkat lunak, seperti yang dibahas dalam perbandingan Vivo X300 Pro dan Google Pixel 9 Pro.
Baca Juga:
Baterai Raksasa 7.000 mAh dan Pengisian Daya Super Cepat
Jika ada satu spesifikasi yang membuat iQOO 15 mencolok, itu adalah kapasitas baterainya. Dengan baterai berjenis Si-Carbon Li-Ion berkapasitas 7.000 mAh, iQOO 15 memiliki cadangan daya yang jauh di atas rata-rata smartphone flagship. Kapasitas sebesar ini menjanjikan ketahanan penggunaan yang bisa mencapai lebih dari satu hari bahkan untuk pemakaian intensif. Kelebihan vivo iQOO 15 di sektor baterai ini menjadi senjata utama dalam bersaing.
Namun, baterai besar saja tidak cukup. iQOO 15 juga dilengkapi dengan teknologi pengisian daya cepat 100W untuk pengisian kabel dan 40W untuk pengisian nirkabel. Ada juga fitur reverse charging untuk mengisi ulang perangkat lain. Kombinasi kapasitas besar dan pengisian super cepat ini bertujuan menghilangkan kecemasan akan kehabisan daya. Pendekatan serupa pada baterai besar juga terlihat pada bocoran Vivo X300 Ultra, menunjukkan tren yang sedang digarap Vivo.

Software, Konektivitas, dan Pertimbangan Harga
Vivo iQOO 15 berjalan menggunakan Android 16 dengan antarmuka kustom OriginOS 6. Yang menarik, perangkat ini hadir tanpa layanan Google Mobile Services (GMS) di beberapa pasar, yang bisa menjadi pertimbangan penting bagi pengguna. Namun, Vivo menjanjikan dukungan update software yang panjang, yaitu 7 tahun. Dari sisi konektivitas, iQOO 15 sangat lengkap dengan dukungan 5G, Wi-Fi 7, Bluetooth 6.0, NFC, dan port USB-C dengan dukungan Host dan OTG.
Lalu, bagaimana dengan harga vivo iQOO 15? Dengan banderol Rp 12.999.000, iQOO 15 berada di segmen premium. Kelebihan utamanya terletak pada paket kombo baterai raksasa 7.000 mAh, performa chipset top-tier, dan kamera triple 50MP. Namun, kekurangan vivo iQOO 15 mungkin terletak pada ketiadaan slot kartu microSD untuk ekspansi penyimpanan, dan ketergantungan pada ekosistem software Vivo tanpa GMS di beberapa region. Di rentang harga yang sama, konsumen memiliki pilihan lain seperti Xiaomi 15 Ultra atau Vivo X300 Pro yang mungkin menawarkan prioritas berbeda, misalnya pada tuning kamera atau integrasi ekosistem.
Secara keseluruhan, vivo iQOO 15 adalah sebuah pernyataan. Ia tidak setengah-setengah dalam menghadirkan spesifikasi, terutama di bagian baterai dan prosesor. Untuk pengguna yang mengutamakan ketahanan baterai sepanjang hari dan performa gaming atau multitasking tanpa kompromi, iQOO 15 adalah kandidat yang kuat. Namun, keputusan membeli harus juga mempertimbangkan aspek software, ketersediaan layanan Google, dan bagaimana kamera 50MP-nya berperforma dalam kondisi nyata dibandingkan dengan rival di kelas harganya.










