Xiaomi 17 Series Tiru iPhone 17? Ini Fakta dan Analisisnya

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Apakah Xiaomi sedang bermain api dengan mengambil “inspirasi” berlebihan dari Apple? Baru saja perusahaan asal Tiongkok ini mengonfirmasi bahwa seri flagship berikutnya akan menggunakan nama Xiaomi 17 series, bukan Xiaomi 16 seperti yang banyak diperkirakan. Langkah ini langsung memicu spekulasi: apakah Xiaomi sengaja ingin berhadapan langsung dengan iPhone 17 series yang juga baru diumumkan?

Jika Anda mengikuti perkembangan teknologi, pasti tak asing dengan dinamika persaingan antara brand Android dan Apple. Tapi kali ini, Xiaomi seolah tak mau sekadar menjadi penantang. Mereka justru memilih untuk “bermain di lapangan” Apple, dengan mengadopsi beberapa fitur dan bahkan penamaan yang sangat mirip. Lantas, seberapa jauh kesamaan antara Xiaomi 17 series dan iPhone 17 series? Mari kita telusuri lebih dalam.

Pertama-tama, mari kita bahas sistem operasinya. HyperOS 3, yang akan menjadi andalan Xiaomi 17 series, disebut-sebut menghadirkan fitur yang sangat familiar: Xiaomi Super Island. Fitur ini jelas terinspirasi dari Dynamic Island yang diperkenalkan Apple pada iPhone 14 series di tahun 2022. Sejak kemunculannya, Dynamic Island telah diadopsi oleh berbagai brand Android, termasuk Oppo, OnePlus, dan Samsung. Kini, Xiaomi menjadi yang terbaru yang ikut meramaikan tren ini.

Xiaomi HyperOS 3

Xiaomi Super Island diklaim memungkinkan multitasking dalam jendela kecil, dengan dukungan hingga tiga island aktif. Meski namanya berbeda, fungsionalitasnya sangat mirip dengan yang ditawarkan Apple. Apakah ini bentuk penghormatan atau justru pengakuan bahwa Apple memang pionir dalam inovasi antarmuka? Mungkin hanya waktu yang bisa menjawab.

Selain Super Island, ada satu lagi elemen UI yang diduga kuat terinspirasi dari Apple: Liquid Glass. Ketika Apple pertama kali memamerkan Liquid Glass pada iOS 26, desainnya langsung menjadi perbincangan. Ada yang menyukainya, ada juga yang mengkritik karena terkesan seperti nostalgia Windows Vista. Nah, bocoran dari bulan Juni lalu mengindikasikan bahwa HyperOS 3, yang berbasis Android 16, mungkin juga akan mengadopsi estetika serupa.

Sebuah tangkapan layar yang bocor menunjukkan antarmuka HyperOS 3 dengan efek blur bertekstur frost dan ikon-ikon glossy pada bilah pencarian transparan yang menyerupai kaca. Namun, berbeda dengan Apple yang cenderung berani dengan tampilan mencolok, Xiaomi dikabarkan akan mengambil pendekatan lebih subtil. Mereka fokus pada kedalaman visual yang tidak mengorbankan keterbacaan. Estetika ini kemungkinan akan diterapkan pada lebih banyak elemen UI.

Tapi, mungkin yang paling mencolok dari semua “inspirasi” ini adalah penamaan modelnya. Awalnya, beredar rumor bahwa Xiaomi sedang mengerjakan model Xiaomi 16 Pro Max. Namun, pengumuman terbaru yang mengonfirmasi penggunaan nama Xiaomi 17 secara praktis juga mengonfirmasi bahwa Xiaomi 17 Pro Max akan menjadi bagian dari jajaran flagship mereka. Nama itu terdengar sangat familiar, bukan?

Xiaomi 17 Pro Max

Ya, Xiaomi 17 Pro Max jelas terinspirasi dari iPhone 17 Pro Max. Bahkan, berdasarkan bocoran terbaru, model ini dikabarkan akan memiliki desain layar ganda, yang mungkin menjadi pembeda sekaligus nilai jual tambah. Dengan demikian, Xiaomi tidak hanya mengekor dalam hal fitur perangkat lunak, tetapi juga dalam strategi penamaan dan positioning produk.

Lalu, apa artinya semua ini bagi konsumen? Di satu sisi, kompetisi yang ketat seringkali memacu inovasi. Xiaomi mungkin berusaha menawarkan alternatif yang lebih terjangkau dengan fitur-fitur premium yang setara. Di sisi lain, terlalu banyak kesamaan bisa membuat produk terkesan kurang orisinal. Apalagi, Apple dikenal sangat protektif terhadap desain dan fitur unik mereka.

Menariknya, ini bukan pertama kalinya Xiaomi “terinspirasi” oleh Apple. Sejarah mencatat beberapa momen di mana produk Xiaomi memiliki kemiripan dengan iPhone, baik dari segi desain maupun fitur. Namun, dengan HyperOS 3 dan Xiaomi 17 series, sepertinya Xiaomi sedang meningkatkan level “inspirasi” mereka ke tingkat yang baru.

Bagaimana dengan performa? Meski dari segi software dan penamaan terlihat banyak kesamaan, di balik layar, Xiaomi 17 series diprediksi akan ditenagai oleh Snapdragon 8 Elite, yang diyakini mampu bersaing dengan chipset A19 Pro milik Apple. Jadi, pertarungan tidak hanya terjadi di permukaan, tetapi juga di dalam.

Jadi, apakah Xiaomi 17 series hanya sekadar tiruan? Tidak sepenuhnya. Meski mengambil banyak inspirasi dari Apple, Xiaomi tetap menyelipkan inovasi mereka sendiri, seperti desain layar ganda pada Pro Max. Selain itu, harga yang kemungkinan lebih terjangkau bisa menjadi daya tarik utama bagi konsumen yang menginginkan fitur premium tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

Namun, pertanyaan besarnya adalah: apakah strategi ini akan berhasil? Mengikuti jejak Apple memang bisa menjadi langkah aman, mengingat iPhone telah terbukti disukai pasar. Tapi, di era di mana orisinalitas semakin dihargai, terlalu banyak meniru justru berisiko membuat brand kehilangan identitas.

Kita tunggu saja peluncuran resminya. Satu hal yang pasti, persaingan antara Xiaomi dan Apple akan semakin panas. Dan sebagai konsumen, kita yang akan diuntungkan dengan hadirnya lebih banyak pilihan smartphone flagship dengan fitur canggih.

Nah, bagaimana pendapat Anda? Apakah Xiaomi 17 series layak dinantikan, atau justru kehilangan daya tarik karena terlalu mirip dengan iPhone? Bagikan pandangan Anda di kolom komentar!

ARTIKEL TERKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI