Telset.id, Jakarta – Vivo mengaku hingga kini masih belum mendapatkan titik terang atas kasus Vivo V5 meledak di Manokwari, Papua, beberapa waktu lalu. Menurut Vivo, pihaknya masih menelusuri kasus penyebab meledaknya Vivo V5.
“Kasusnya masih ditelusuri dan kita bertanggung jawab untuk mencari tahu apa sih fakta-fakta yang terjadi, karena inikan masalah yang sensitif,” ujar Fachry di acara ‘Vivo V11 Pro Indonesia Juara Campaign’, Jakarta. Rabu (07/11/2018)
Fachry menambahkan, jika Vivo V5 yang meledak sudah dikirim ke kantor pusat Vivo yang berada di China untuk dicari tahu penyebabnya. Maka dari itu, Fachry belum mau menjawab langsung penyebab Vivo V5 meledak sebelum mendapat laporan dari tim internal Vivo sendiri.
“Kita tidak ingin ini menjadi masalah yang tidak terjawab karena sampai saat ini, kita masih mencari tahu fakta sebenarnya yang terjadi. Kita tidak bisa mengeluarkan statement yang memang tidak terkait dengan fakta, makanya sekarang smartphone tersebut sudah kita kirim kesana” katanya.
Hal serupa juga dikatakan oleh GM for Brand and Activation Vivo Indonesia, Edy Kusuma. Ia mengatakan, kasus ini adalah yang pertama kali terjadi di Indonesia. Edy juga bersyukur jika sampai saat ini pihak korban masih tetap menggunakan smartphone Vivo.
“Ini case pertama jadi kita prihatin sekaligus ada sisi rasa syukur karena sampai detik ini konsumen tersebut tetap menggunakan Vivo,” klaim Edy.
Pihak Vivo sendiri sebelumnya turut mengunjungi korban yang merupakan sepasang suami istri bernama Novie dan Abdul Amin. Ketika pihak Vivo melakukan kunjungan, mereka melihat bahwa ternyata di Manokwari, fasilitas seperti service center resmi dan toko resmi Vivo terbilang jauh.
“Jadi ternyata jarak ke Service Center kita butuh waktu sehingga itu menyebabkan konsumen harus ke unofficial service center,” ujarnya.
Edy juga tidak menuduh korban telah menggunakan perangkat pendukung tidak resmi untuk produk Vivo miliknya. Tapi, Edy hanya mengingatkan kepada pengguna yang lain agar tetap menggunakan perangkat asli dan resmi seperti kabel charging yang dikeluarkan oleh pihak Vivo.
“Artinya gini, ketika menggunakan smartphone pakailah produk yang original. Ketika charge dan lainnya, gunakanlah yang original dan datanglah ke service center yang disediakan,” tutup Edy.
Seperti diketahui sebelumnya, pada akhir Oktober lalu, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan munculnya kabar soal Vivo V5 meledak yang tersebar di Facebook.
Kabar ini pertama kali diungkap seorang pengguna Facebook dengan akun Vira Ayu Mua, yang memposting kejadian meledaknya Vivo V5. Tim Telset.id coba menghubungi korban, dan akhirnya berhasil mendapat penjelasan tentang kronologis peristiwa tersebut dari istri korban bernama Novie.
Novie mengungkapkan, bahwa yang menjadi korban adalah suaminya bernama Abdul Amin. Jadi, menurut Novie, peristiwa ini terjadi pada Minggu (21/10/2018) pagi, pukul 4.00 WIT. Saat itu, Abdul baru saja selesai melakukan penggilan telepon, dan kemudian dia meletakkan ponsel Vivo V5 miliknya di atas kasur.
Tak berapa lama, mereka mendengar ada bunyi ledakan kecil dan tiba-tiba ponsel Vivo V5 milik suaminya terbakar dengan mengeluarkan banyak asap. Melihat hal itu, Abdul langsung mengambil ponselnya yang terbakar dikasur, dan membuangnya ke lantai. (NM/FHP)